Lebih dari satu minggu setelah serangan grup Hamas di Gaza, Presiden AS Joe Biden mengekspresikan keprihatinan mendalam terhadap nasib 14 warga AS yang hilang dalam insiden tersebut. Dalam wawancara eksklusif selama 60 menit, Biden berjanji akan berupaya keras untuk mengembalikan para korban ke rumah mereka.
Presiden AS Joe Biden Menyampaikan Kepedulian Mendalam Terhadap Warga Hilang
Lebih dari satu minggu setelah serangan tiba-tiba oleh kelompok Hamas di Jalur Gaza terjadi, Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden, telah menyampaikan pernyataan mengenai nasib sejumlah warga negaranya yang hilang dalam insiden tersebut.
Dilaporkan bahwa ada 14 warga AS yang hilang, dan beberapa orang menduga bahwa mereka telah disandera oleh kelompok Hamas.
Dalam sebuah wawancara yang berlangsung selama 60 menit, Biden dengan tulus menyampaikan keprihatinannya terhadap para korban dan keluarganya. Dia berjanji akan melakukan segala yang mungkin untuk menemukan dan membawa mereka pulang dengan selamat.
Biden juga mengungkapkan bahwa dia telah menghubungi keluarga korban secara individu melalui layanan panggilan video Zoom. Menurutnya, penting untuk memastikan bahwa para keluarga tahu bahwa ia memberikan perhatian penuh terhadap kejadian ini.
“Kita harus memberitahu dunia bahwa ini adalah situasi yang sangat kritis,” ujarnya seperti yang dilaporkan oleh Time pada hari Senin, 16 Oktober 2023.
Dalam Wawancara Eksklusif, Biden Janjikan Penyelamatan untuk Warga AS yang Hilang di Gaza
“Ini adalah tindakan yang sangat tidak manusiawi. Ini benar-benar kebrutalan yang murni. Kami akan melakukan segala yang dalam kekuatan kami untuk membawa para korban kembali ke rumah mereka,” kata Biden.
Ketika dia ditanya apa yang ingin dia sampaikan kepada kelompok yang diduga menyandera warga AS, Biden tidak bersedia memberikan komentar lebih lanjut. Namun, dia mengatakan, “Kami bekerja sangat keras untuk mengatasi masalah ini.”
Penyanderaan yang diduga dilakukan oleh kelompok Hamas terhadap warga sipil saat ini menjadi sebuah tantangan bagi Biden dan sekutu Israel, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.
Sebelumnya, Hamas memiliki catatan dalam pertukaran tawanan dalam jumlah besar. Pada tahun 1985, Israel menukar 1.150 tawanan Palestina dengan 3 tentara Israel.
Banyak warga yang menjadi tawanan dalam konflik antara Hamas dan Israel yang pecah sejak tanggal 7 Oktober 2023. Sampai saat ini, lebih dari 3.500 korban tewas telah tercatat dalam konflik tersebut.
Biden Ungkap Perhatian Mendalam untuk Warga AS yang Hilang di Gaza
Situasi ini juga menjadi tantangan bagi Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, yang harus bersama-sama dengan Biden mencari solusi dalam situasi yang semakin rumit. Dengan catatan Hamas dalam pertukaran tawanan yang besar pada tahun 1985, penyanderaan warga sipil oleh kelompok tersebut menghadirkan dilema yang rumit.
Konflik antara Hamas dan Israel telah menyebabkan lebih dari 3.500 korban tewas hingga saat ini, menciptakan ketegangan yang mendalam di wilayah tersebut. Biden dan Netanyahu, bersama dengan komunitas internasional, terus berupaya mencari solusi untuk mengakhiri konflik yang telah berkecamuk selama berpekan-pekan ini.
