[ad_1]
Situbondo,MEMO
Jelang bulan suci Ramadan 1440 Hijriah, tahun 2019 tinggal beberapa hari lagi. Harga kebutuhan pokok di Kabupaten Situbondo jawa timur mulai mengalami merangkak naik. Seperti harga bawang putih juga mengalami kenaikan sebelumnya Rp 50 ribu naik mencapai Rp 70 ribu rupiah perkilogramnya.
Selanjutnya di sejumlah pasar tradisional di Situbondo Harga daging ayam potong sebelumnya hanya sebesar Rp25 ribu. Namun, saat ini, harga daging ayam potong mencapai Rp30 – 35 ribu per kilogramnya.
Nengse, Salah seorang pedagang di pasar tradisional desa Mangaran kecamatan Mangaran Kabupaten Situbondo, mengatakan, dalam sepekan terakhir ini pihaknya menjual daging ayam potong seharga Rp35 ribu perkilogramnya. Padahal, sebelumnya ia menjual Rp 25 perkilogramnya.
“Beberapa hari terakhir ini, harga daging ayam potong melambung tinggi harganya , sebelumnya harga normal daging ayam potong hanya sekitar Rp 25 ribu perkilogram,” kata Ningseh, Sabtu (4/5/2019).
Para pedagang menilai faktor penyebab naik harga daging dan sembako jelang Romadon terjadi karena stok yang terbatas sementra pembelinya makin meningkat, akibatnya banyak pedagang yang kesulitan untuk mendapatkan ayam potong dengan harga murah termasuk komoditi untuk dijual lagi.
“Paling hebat kenaikan harga bawang mas, bawang putih naik ,20 ribu menjadi 70 hingga 75 Ribu rupiah perkilogramnya, ” ujar Santoso salah seorang pedagang lainnya dipasar Panji,kecamatan Panji Situbondo.
Selain itu, Santoso mebeberkan bahwa harga sembako dan harga daging juga yang lain semua mengalami kenaikan.
“Bawang putih perkilogramnya sekarang Rp 70 ribu. Padahal, sebelumnya hanya sekitar Rp45 – 50 ribu. Termasuk dengan bawang merah, juga mengalami kenaikan. Dari harga normal Rp30 ribu, naik menjadi Rp35 ribu,” kata Santoso.
Namun kenaikan tak terjadi pada cabai rawit yang harganya masih stabil. “Sedangkan untuk cabai rawit tetap stabil, yakni tetap dengan harga Rp 20 ribu perkilogramnya,” pungkasnya., (edo)
The post Jelang Romadon Harga Kebutuhan Pokok di Situbondo Merangkak Naik appeared first on Memo Surabaya.
[ad_2]
Source link