Selain itu, Retno juga mendorong agar EAMF menjadi wadah untuk mengembangkan dan memperkuat sinergi kebijakan terkait kerja sama dan pengelolaan maritim di Indo-Pasifik.
“Semua pihak yang berkepentingan harus ikut serta dalam mewujudkan tujuan ini,” tegas Retno.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Kerja Sama ASEAN, Sidharto Suryodipuro, menyampaikan betapa pentingnya membangun kepercayaan dan peran aktif ASEAN dalam membentuk kebijakan dan pengelolaan maritim di kawasan.
“ASEAN juga baru saja merilis edisi perdana ASEAN Maritime Outlook (AMO) yang merangkum berbagai progres dan arah kerja sama maritim ASEAN dalam satu dokumen yang komprehensif,” tambah Sidharto.
Sebagai informasi, EAMF dihadiri oleh perwakilan pejabat tinggi dari seluruh negara ASEAN, serta delapan negara mitra seperti Amerika Serikat, Australia, India, Jepang, Korea Selatan, Rusia, RRT, dan Selandia Baru.
Sejumlah panelis juga turut hadir untuk menyampaikan inisiatif kerja sama maritim yang mencakup aspek perdamaian, stabilitas, dan ekonomi biru. EAMF merupakan bagian dari rangkaian kegiatan ASEAN Senior Officials’ Meeting (SOM) yang berlangsung di Bali pada 31 Juli hingga 5 Agustus 2023.
Menteri Luar Negeri RI Dorong Kerja Sama Maritim ASEAN dalam Hadapi Tantangan di Indo-Pasifik
Dengan dihadiri perwakilan pejabat tinggi dari seluruh negara ASEAN dan delapan negara mitra, EAMF menjadi sebuah forum penting yang menjadi bagian dari rangkaian kegiatan ASEAN Senior Officials’ Meeting (SOM) di Bali. Inisiatif kerja sama maritim yang dibahas dalam forum ini mencakup aspek perdamaian, stabilitas, dan ekonomi biru.
Semua pihak yang berkepentingan diharapkan ikut serta aktif dalam mewujudkan tujuan bersama untuk menjaga perdamaian dan kesejahteraan di wilayah Indo-Pasifik.