Sebelumnya, Indonesia rutin mengimpor antara 1,5 hingga 2 juta ton beras setiap tahunnya. Oleh karena itu, Kementerian Pertanian bersama para petani di Indonesia memiliki tekad untuk terus meningkatkan produktivitas beras.
“Upaya ini tidak hanya bertujuan untuk memenuhi kebutuhan domestik, tetapi juga untuk menjaga posisi strategis Indonesia sebagai salah satu produsen beras terbesar di kawasan Asia Tenggara,” ujar Samuel.
Dalam perjalanan menuju ketahanan pangan yang lebih kuat, Indonesia telah mengukir prestasi dengan menjadi salah satu negara produsen beras terbesar di Asia.
Capaian ini terutama ditandai oleh posisi kedua dalam produktivitas beras, sebagaimana diumumkan oleh Inspektur Jenderal Kementerian Pertanian, Jan Samuel Maringka.
Langkah menghentikan impor beras selama tiga tahun terakhir juga menjadi langkah strategis yang menunjukkan kemandirian dalam pemenuhan kebutuhan pangan domestik.
Dengan terus meningkatkan produktivitas beras, Indonesia tidak hanya memperkuat ketahanan pangan, tetapi juga mengamankan posisi ekonomi negara.