Yang harus menjadi pertimbangan dikatakan juga oleh Mashudi bahwa peran andil guru PAUD sangat menentukan karakter anak bangsa. ” Pendidikan di lembaga PAUD adalah pintu masuk sistem pembentukan karakter anak. Oleh karenanya dengan kontribusinya para guru PAUD sangat besar sudah sepatutnya mendapat perhatian lebih,” tambahnya.
Kalau ditilik dari beban kerjanya tidaklah ringan. Rutinitas kebutuhan jam mengajarnya dalam satu minggu tidak kurang dari 30 jam. ” Beban kerja dengan pemberian uang intensif dari pemda tidak seimbang,” terangnya juga.
Kondisi seperti itu diakui oleh Dewi Endang Lestari,S.Pd salah satu pendidik PAUD Addahlan di Desa Sanggrahan Kecamatan Prambon.
” Karena panggilan hati, saya mampu bertahan menjadi pendidik di PAUD meskipun uang intensif yang saya terima hanya dua ratus ribu perbulan,” katanya.
Ditanya beban kerja menurutnya sesuai penerapan metode belajar mengajar. Yaitu metode bercerita, bercakap cakap, tanya jawab, karyawisata, demonstrasi, sosio drama/bermain peran, eksperimen, proyek dan pemberian tugas. ” Kebutuhan jam mengajar selama satu minggu tidak kurang dari tiga puluh jam. Rutinitasnya pendidik PAUD menyesuaikan metode belajar,” imbuhnya.
Dikatakan dia juga sebelum menerima honor Rp 200 ribu ,dia juga pernah dibayar Rp 100 ribu perbulan.” Saya menjalani profesi ini sudah lebih dari delapan tahun,” jelasnya juga.
Ditanya harapan dia menjawab kalau bisa pemerintah daerah memberikan intensif pendidik PAUD yang lebih layak. (adi)