Pabrik Chip di China Terancam Lumpuh Akibat Pembatasan Ekspor Jepang dan Ancaman Balasan China, Akankah Industri Teknologi Terpengaruh?
Pembatasan Ekspor Jepang dan Ancaman Balasan China Mematikan Industri Teknologi
Industri produksi chip di China menghadapi ancaman kemunduran karena dihadapkan pada kebijakan pembatasan ekspor yang diterapkan oleh Jepang. Terdapat 23 alat yang tidak dapat dikirim ke Negeri Tirai Bambu sebagai akibat dari kebijakan ini.
Pembatasan ekspor ini diduga dipengaruhi oleh tekanan dari Amerika Serikat (AS) yang tengah memanas hubungannya dengan China. Pemerintah AS berupaya untuk memastikan bahwa China tidak akan mendominasi perkembangan teknologi chip di masa depan.
Namun, langkah Jepang dalam melakukan pembatasan ini sepertinya terjepit. Beberapa pihak di dalam pemerintahan Jepang mengungkapkan kekhawatiran mereka jika Presiden China, Xi Jinping, merespons dengan tindakan balasan terhadap pembatasan ekspor tersebut.
“Kami merasa tidak nyaman dengan cara AS melakukannya [mendesak Jepang untuk melarang ekspor ke China],” ungkap seorang pejabat dari Kementerian Perindustrian Jepang yang enggan disebutkan namanya, seperti yang dilaporkan oleh Reuters pada Senin (31/7/2023).
“Seharusnya tidak perlu menyebutkan negara tertentu secara spesifik dalam pembatasan ekspor. Seharusnya pembatasan tersebut bisa diterapkan secara umum,” tambahnya.
Pada Oktober sebelumnya, AS telah secara terang-terangan menyebutkan China sebagai sasaran dari kebijakan pembatasan ekspor mereka. Sementara itu, Jepang selama ini tidak pernah menyebutkan negara tetangganya secara spesifik dalam konteks pembatasan ekspor.
Dampak Serius Pembatasan Ekspor Jepang Terhadap Industri Chip China dan Tantangan Global
Sementara pada Maret, Menteri Perindustrian dan Perdagangan Jepang mengungkapkan bahwa mereka telah melakukan pembatasan ekspor ke 160 negara, tetapi tidak menyebutkan China sebagai tujuan dari pembatasan tersebut.