Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto, menegaskan bahwa partainya tidak akan menggelar Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub).
Namun, tegangan dalam partai semakin memanas akibat tuntutan pergantian kepemimpinan. Beberapa kader senior mengkritik rendahnya elektabilitas Airlangga dan kemampuannya dalam menggenjot dukungan untuk Golkar dalam persiapan menghadapi Pemilu 2024.
Dewan Pakar Golkar pun memberikan rekomendasi terkait deklarasi calon presiden dan wakil presiden, serta pembentukan poros baru di Pilpres 2024. Siapa saja calon pengganti Airlangga yang didorong oleh sejumlah kader? Mari simak kesimpulan dari artikel ini.
Tegangan Munaslub dan Rekomendasi Dewan Pakar Golkar Membuat Geger
Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto, menegaskan bahwa tidak akan ada Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) yang diadakan oleh partainya.
“Airlangga menyatakan Golkar tidak akan menggelar Munaslub,” ujar beliau di Hotel Grand Sheraton, Jakarta Selatan, pada hari Rabu (26/7).
Sebelumnya, beberapa kader senior telah mendorong adanya pergantian ketua umum melalui Munaslub.
Salah satu pertimbangan utama adalah rendahnya elektabilitas Airlangga. Selain itu, dianggap bahwa Airlangga tidak mampu meningkatkan dukungan suara bagi Golkar menjelang Pemilu 2024.
Calon Pengganti Airlangga: Luhut, Bahlil, dan Bambang Potensial Pimpin Golkar?
Pada tanggal 10 Juli lalu, Dewan Pakar Golkar juga telah memberikan tiga rekomendasi kepada Airlangga.
Pertama, Airlangga diharuskan untuk menggelar deklarasi calon presiden dan calon wakil presiden paling lambat pada Agustus 2023. Kedua, Airlangga diminta untuk segera membentuk poros baru dalam Pilpres 2024 di luar dari poros KIB yang sudah ada saat ini.