Tulungagung, Memo |
Heboh belasan sapi mati kena santet di tulungagung, menyedot perhatian publik. Betapa tidak, matinya belasan sapi di Tulungagung itu dalam waktu bersamaan. Ironisnya, warga setempat mengaitkan dengan santet, setelah sapi sapinya mati.
Untuk membuktikan ‘kena santet, beberapa pemilik sapi, langsung membelah perut sapi yang sudah mati. Perut sapi sengaja dibelah untuk melihat apakah dalam perut sapi sapi itu ada benda yang mencurigakan atau tidak.
Santet Sapi Berkeliaran di Tulungagung, Warga dan Tokoh Masyarakat Saling Tuding
Wow ! Salah satu sapi yang perutnya dibelah, ternyata berisi barang barang anek. Diantaranya adalah; pasir, kerikil, dan besi. Benda benda aneh itu ada di dalam perut sapi. Warga akhirnya memastikan bahwa sapi sapi yang mati secara beruntun itu ada kaitannya dengan ilmu santet.
Warga Desa Sidomulyo Pagerwojo Tulungagung dihebohkan peristiwa belasan hewan ternak yaitu sapi dan kambing yang mati tidak wajar. Hal ini karena ditemukan adanya kawat, besi, kerikil, dalam perut hewan ternak. Warga menduga, hal ini berkaitan dengan santet.
Kades Sidomulyo Katakan Kejadiannya Beruntun
Kepala Desa Sidomulyo Pagerwojo Tulungagung Muljono Soesanto , mengatakan bahwa peristiwa ini mulai terjadi pada 20 April 2021. Saat itu ada 2 sapi yang mati mendadak, namun warga belum curiga. Tetapi pada saat ada sapi lagi yang mati mendadak secara beruntun, warga akhirnya curiga.
Karena penasaran, perut sapi dibelah. Alangkah terkejutnya warga karena didalam lambung sapi ditemukan pasir, kerikil, dan besi. Ada 10 sapi yang mati, 8 sapi diantaranya dibelah dan ditemukan barang yang tidak wajar tersebut.
Kambing Kambing Juga Mati
Tidak hanya sapi, kambing pun juga banyak yang mati mendadak. Dari 8 kambing yang mati, 1 diantaranya dibelah pada Senin, 17 Mei. Hampir sama, di dalam perut kambing ditemukan bahan seperti logam menyerupai besi dan kawat.
Muljono menambahkan empat pemilik hewan ternak ini menduga bahwa peristiwa ini merupakan santet. Hal ini diperkuat pengakuan mereka, pada saat hewan ternak mati, selalu mendengar suara ledakan di atas rumah. Anehnya, hewan ternak yang mati selalu terjadi pada hari Kamis.
Pemdes Berupaya Agar Tidak Ada Saling Tuding
Menurut Muljono, pihaknya juga sudah menghubungi Dinas Peternakan Tulungagung. Tetapi karena tidak ada bukti, hewan ternak sudah dikubur semua, sehingga pihak Dinas Peternakan belum bisa memberi kesimpulan.
Pemerintah Desa Sidomulyo juga masih berupaya untuk mengetahui penyebab kematian hewan ternak milik warga dengan mengumpulkan bukti, fakta serta berkoordinasi dengan berbagai lembaga maupun tokoh masyarakat agar tidak terjadi saling tuduh dan saling tuding diantara warga. ( ed )