Harga Minyak Naik Akibat Pasokan Terbatas dan Dorongan Ekonomi China pada 25 Juli
Kenaikan Harga Minyak Terpicu Pasokan Terbatas dan Dorongan Ekonomi China
Harga minyak sedikit mengalami kenaikan pada hari Selasa (25/7) karena terlihat tanda-tanda pasokan yang lebih terbatas, dan juga berkat janji dari otoritas China yang bertujuan untuk memperkuat ekonomi terbesar kedua di dunia, yang pada gilirannya meningkatkan sentimen pasar.
Kontrak berjangka brent naik sebesar 22 sen, atau 0,3 persen, sehingga mencapai angka US$82,96 per barel. Sementara itu, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS naik sebesar 23 sen atau 0,3 persen menjadi US$78,97 per barel.
Keduanya adalah lonjakan harga yang signifikan, dengan meningkat lebih dari 2 persen pada hari sebelumnya dan mencapai level penutupan tertinggi sejak bulan April.
Selama empat minggu berturut-turut, patokan harga minyak mentah terus meningkat karena harapan pasokan yang semakin terbatas.
Hal ini disebabkan oleh pemangkasan produksi dari Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan sekutu, termasuk Rusia, yang bersama-sama dikenal sebagai OPEC+.
Berdasarkan kutipan dari Reuters, beberapa analis percaya bahwa harga minyak kemungkinan akan terus naik dalam waktu dekat.
Para pedagang energi semakin yakin bahwa masa pelonggaran kebijakan oleh bank sentral global akan segera berakhir, dan ini diharapkan dapat mendukung pertumbuhan ekonomi secara global. Demikian disampaikan oleh Edward Moya, seorang analis di OANDA.
Di tengah situasi tersebut, para pemimpin di China berjanji untuk terus memberikan dukungan kebijakan bagi pemulihan ekonomi pasca-pandemi COVID-19 yang sulit, dengan fokus pada peningkatan permintaan domestik.