MEMO – Gunung Kerinci, yang terletak di Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat, mengalami peningkatan aktivitas seismik yang signifikan. Berdasarkan analisis dari Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), lebih dari 1.884 gempa telah tercatat, menandakan potensi erupsi yang bisa terjadi tanpa peringatan sebelumnya.
Data dari Pos Pemantauan Gunung Api (PGA) di Kresik Tuo, Kecamatan Kayu Aro, Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi, mencatat rincian aktivitas gempa tersebut. Totalnya meliputi 1.884 gempa hembusan, tujuh gempa vulkanik dangkal, tiga gempa vulkanik dalam, dan 14 gempa tektonik jarak jauh.
Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM, Muhammad Wafid, dalam pernyataan resminya di Jakarta pada Sabtu, menyebutkan bahwa peningkatan aktivitas kegempaan ini terjadi sepanjang periode 1 hingga 21 Desember.
Aktivitas terbaru tercatat pada Sabtu dini hari, antara pukul 03.50 hingga 05.00 WIB. Pada waktu tersebut, Gunung Kerinci menunjukkan peningkatan gempa vulkanik dalam (VA) sebanyak 11 kali, dengan amplitudo maksimum mencapai 25 mm dan durasi gempa berkisar antara 5 hingga 25 detik.