Gelombang pemutusan hubungan kerja di Google terus bergulir, dan kali ini, YouTube menjadi sasaran dengan 100 karyawan yang harus menghadapi Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). Pekan lalu, Google telah melakukan pemutusan hubungan kerja terhadap sekitar 1.000 karyawan di divisi engineering, layanan, dan Google Assistant.
Gelombang PHK ini tidak hanya menyasar divisi teknis, tetapi juga divisi penjualan, di mana ratusan pegawai juga terkena dampak dalam gelombang selanjutnya.
TechCrunch melaporkan bahwa YouTube, platform streaming milik Google, juga menjadi korban dari gelombang PHK ini. Sebuah pernyataan dari juru bicara Google menyebutkan, “Seperti yang kami telah katakan, kami berinvestasi dengan penuh tanggung jawab ke prioritas utama perusahaan dan untuk kesempatan yang signifikan di masa depan. Agar kami ada di posisi terbaik untuk meraih peluang ini, sepanjang paruh kedua 2023, sejumlah tim kami melakukan perubahan untuk lebih efisien dan bekerja dengan lebih baik. Beberapa tim terus melakukan perubahan organisasi, termasuk menghapus beberapa posisi secara global.”
Runtuhnya Karier di YouTube: Bagaimana 100 Pegawai Menghadapi PHK?
Chief Business Officer YouTube dilaporkan telah mengirim memo internal kepada tim Google pada Rabu, mengenai pemangkasan jumlah pegawai di YouTube. Dia menyatakan bahwa PHK merupakan bagian dari restrukturisasi di tim operasional dan manajemen kreator.
Sebanyak 100 pegawai yang terkena dampak diberikan kesempatan untuk melamar posisi lain yang tersedia di YouTube, meskipun perusahaan tidak memberikan jaminan bahwa mereka akan berhasil mendapatkan pekerjaan tersebut.