“Dari potensi kopi dan coklat saja kita sudah banyak. Prototipe lahan untuk kopi Madiun, Jember, Malang, Trenggalek, itu saja sudah beda-beda. Saya ingin menyampaikan untuk satu ikon ini saja kalau mau dikembangkan menjadi Desa Devisa itu potensinya luar biasa,” tuturnya.
Untuk itu, Khofifah meminta pendampingan penuh atas usaha-usaha yang dilakukan di desa-desa. Mulai dari pendampingan pasar, pendampingan pembiayaan, hingga pendampingan packaging.
“Terima kasih semuanya. Mudah-mudahan sinergitas di antara seluruh elemen strategis di Jawa Timur ini bisa memberikan manfaat yang lebih besar dan perwujudan percepatan Desa Devisa,” tutupnya.
Sebagai informasi, peserta pameran berasal dari Magetan, Trenggalek, Tulungagung, Pacitan, Tuban, Jombang, Nganjuk, Gresik, Blitar, Pamekasan, Sampang, Sumenep, Jember, Madiun, Kota Batu, Sidoarjo,serta sejumlah universitas, lembaga masyarakat, dan instansi terkait lainnya.
Selain pameran produk, acara juga diisi dengan Kurasi Produk Unggulan Desa, Desa Potensi Ekspor (Desa Devisa), Sinergi Pengembangan Desa Wisata Berbasis Ekonomi Kreatif, Talkshow Produk Unggulan, penampilan musik, kupon doorprize, kuliner Jawa Timuran, dan lomba mewarnai tingkat TK dan SD.
Dalam kesempatan yang sama, dilakukan pula penyaluran bantuan Zakat Produktif oleh Gubernur Khofifah kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM) program Jatim Puspa 2023 sebesar Rp 500.000 sejumlah 10 orang. Mereka juga diberikan paket sembako berupa bahan-bahan pokok.
Tak hanya itu, ada pula penyaluran santunan Klaim Kepesertaan dari BPJS pekerja rentan di Desa Karangkidul, Benjeng, Gresik dan Desa Mojoayem, Sidayu, Gresik. Masing-masing mereka mendapatkan sebesar Rp 42 juta.
Di akhir, diserahkan juga bantuan Jatim Ritel dari Bank Jatim sebesar Rp 1,5 miliar kepada warga atas nama Balkiyah, penyaluran Dagulir BUMDes dari BPR Jatim BUMDESMA Sari Bumi Pule Trenggalek sebesar Rp 500 juta, serta penyaluran KUR dari Bank Mandiri BUMDESMA Sari Bumi Pule Trenggalek sebesar Rp 150 juta.