Gila! Program Baru Shopee Bikin Panas, Penjual Online Ribut!

Gila! Program Baru Shopee Bikin Panas, Penjual Online Ribut!
Gila! Program Baru Shopee Bikin Panas, Penjual Online Ribut!

MEMO

Program Garansi Pengembalian Baru Shopee telah menimbulkan pro dan kontra di kalangan penjual daring. Ini adalah langkah inovatif untuk meningkatkan pengalaman belanja online, namun juga menuntut kesiapan penjual UMKM dalam menyediakan produk berkualitas.

Bacaan Lainnya

Analisis Dampak dan Respons Terhadap Program Garansi Pengembalian Shopee

Platform perdagangan daring Shopee baru saja mengumumkan program Garansi Pengembalian Gratis yang mempermudah konsumen untuk mengembalikan barang. Program ini tidak hanya berlaku saat pesanan tidak sesuai, tetapi juga ketika konsumen mengubah pikiran setelah menerima pesanan, selama memenuhi syarat dan ketentuan yang berlaku.

Tanggapan terhadap program ini beragam di media sosial. Menurut unggahan di Instagram Shopee Indonesia, seorang penjual mengkritik program tersebut karena dianggap merugikan mereka. “Ini sungguh tidak masuk akal… Bagaimana jika barang sudah dibuka dan dicoba… Lalu kualitas barang menjadi rusak, kemasan rusak, lapisan bubble wrap dibuang seenaknya, dan akhirnya dikembalikan? Lebih baik tidak memesan dari awal. Biaya administrasi terus meningkat, penjualan tidak gratis, tiba-tiba seperti ini merugikan penjual,” ujarnya.

Menyikapi program ini, Sekretaris Jenderal Asosiasi UMKM Indonesia (Akumindo), Edy Misero, menyatakan bahwa ini adalah layanan baru dari Shopee. Edy menjelaskan bahwa hal ini menuntut penjual untuk lebih berhati-hati dalam menyiapkan produknya. “Karena jika produk yang dikirim tidak sesuai, penjuallah yang akan merugi karena mungkin harus membayar biaya pengiriman,” tambah Edy dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (28/2/2024).

Edy menekankan pentingnya informasi yang jelas dari penjual kepada pembeli, terutama mengenai visualisasi dan spesifikasi produk. Hal ini bertujuan agar transaksi dapat berjalan dengan baik dan produk dapat diterima dengan baik oleh konsumen.

Selain itu, Edy juga menggarisbawahi pentingnya peningkatan kualitas produk oleh penjual UMKM untuk mengurangi risiko pengembalian barang yang dapat merugikan mereka.

Tantangan dan Harapan dalam Program Garansi Pengembalian

“UMKM juga butuh perlindungan, oleh karena itu mereka harus berhati-hati saat menerima pesanan. Informasi harus jelas. Visualisasi dan spesifikasi harus jelas, sehingga ketika transaksi terjadi, kita berharap transaksi tersebut dapat selesai dengan baik dan produk dapat diterima oleh konsumen dengan baik,” ujar Edy.

Untuk menilai dampak program ini secara menyeluruh, penelitian lebih lanjut diperlukan. Jika dampaknya signifikan, kemungkinan besar penjual UMKM akan mengajukan keluhan. Hal ini terkait dengan risiko yang ditanggung oleh penjual, karena barang yang sudah digunakan oleh pembeli tidak dapat dikembalikan.

Pos terkait