MEMO.CO.ID, JAKARTA – Presiden Rusia Vladimir Putin menuduh kelompok Islam radikal sebagai otak di balik penembakan massal yang mengguncang sebuah gedung konser dekat kota Moskow. Serangan tersebut telah menewaskan sedikitnya 139 orang dan menimbulkan pertanyaan tentang alasan para penyerang mencoba melarikan diri ke Ukraina.
Presiden Rusia Ungkap Dalang Penembakan yang Guncang Kota Moskow
Presiden Rusia Vladimir Putin menyatakan bahwa kelompok Islam radikal diduga bertanggung jawab atas penembakan massal di sebuah gedung konser dekat kota Moskow pada Jumat lalu, yang menewaskan sedikitnya 139 orang. Putin mengungkapkan pandangannya dalam sebuah pertemuan yang disiarkan televisi. Meskipun demikian, masih banyak pertanyaan yang belum terjawab, termasuk alasan para penyerang mencoba melarikan diri ke Ukraina, sebuah klaim yang dibantah oleh pihak Kyiv. Putin menambahkan bahwa kekejaman ini mungkin bagian dari rangkaian upaya yang dilakukan oleh mereka yang berkonflik dengan Rusia sejak tahun 2014.
Sebelumnya, jumlah korban tewas akibat penembakan tersebut meningkat menjadi 139 orang, dengan 137 orang tewas di tempat kejadian dan dua orang meninggal di rumah sakit. Sebanyak 75 korban telah diidentifikasi, termasuk tiga anak-anak. Kelompok militan ISIS mengklaim bertanggung jawab atas serangan tersebut, sementara pejabat kontraterorisme Amerika Serikat menyatakan bahwa ISIS sedang meningkatkan serangan eksternalnya setelah periode yang cukup lama tanpa aksi teror yang signifikan.
Otoritas Rusia telah menangkap empat tersangka yang diduga terlibat dalam penembakan massal tersebut. Keempat tersangka berasal dari Tajikistan dan telah menghadiri persidangan awal dengan tuduhan serangan terorisme. Mereka adalah Saidakrami Murodali Rachabalizoda, Dalerdzhon Barotovich Mirzoyev, Shamsidin Fariduni, dan Muhammadsobir Fayzov, yang akan ditahan selama dua bulan untuk menjalani persidangan.
Penembakan Massal: ISIS Klaim Bertanggung Jawab, Rusia Tangkap Tersangka
Kesimpulannya, penembakan massal di gedung konser dekat Moskow mengakibatkan 139 orang tewas dan meninggalkan banyak pertanyaan terkait motif para penyerang yang berusaha melarikan diri ke Ukraina.
Meskipun ISIS mengklaim bertanggung jawab, masih ada kekhawatiran akan keamanan yang lebih luas. Otoritas Rusia telah menangkap empat tersangka yang diduga terlibat dalam penembakan tersebut, namun penyelidikan masih berlanjut untuk mengungkapkan seluruh alur peristiwa.