Pupuk Bagak ini merupakan multivitamin yang dapat menggantikan pupuk Urea dan Ponska, diharapkan menjadi solusi untuk keluhan petani terkait kelangkaan dan kenaikan harga pupuk.
“Saya sudah tiga tahun berkunjung ke 600 desa di seluruh Sumatera Utara. Keluhan terbesar masyarakat adalah kelangkaan dan kenaikan harga pupuk. Dari situ, saya terpikir untuk mencari solusi dengan menciptakan pupuk organik cair,” ungkap Bane.
Pupuk organik cair tersebut telah diproduksi sekitar enam ton, sebagian sudah dibagikan secara gratis kepada masyarakat. Bane menekankan bahwa pupuk ini berfungsi sebagai pengganti Ponska dan Urea, serta memiliki efek multivitamin.
Proses pembuatan pupuk organik cair melibatkan Dermawan Sipayung sebagai ahli dan melibatkan peneliti dari sekolah lapangan DPP PDI Perjuangan. Selain itu, sudah diproduksi lebih dari 10 ton pupuk organik cair, NPK cair, antivirus babi, dan prebiotik untuk meningkatkan bobot ternak babi yang juga akan didistribusikan secara gratis kepada masyarakat.
Ganjar-Mahfud Membawa Harapan Baru untuk Petani: Solusi Pupuk Organik Cair dan Komitmen Nyata pada Ketahanan Pangan
Dalam menyikapi keluhan petani terhadap subsidi pupuk, Ganjar-Mahfud bersatu untuk menanggapi secara serius. Mahfud menegaskan komitmennya untuk menyelidiki permasalahan dan menawarkan solusi yang nyata. Juru Bicara Tim Pemenangan Nasional, Bane Raja Manalu, menambahkan bahwa Ganjar-Mahfud adalah pasangan yang paling berkomitmen pada isu-isu pertanian.
Dukungan nyata terlihat dalam peluncuran Pupuk Bagak, sebuah inovasi yang diharapkan mengatasi kelangkaan pupuk. Program ini mendapat sambutan positif, dengan pupuk organik cair sudah dibagikan secara gratis kepada masyarakat.
Ganjar-Mahfud memberikan harapan baru bagi petani, menunjukkan komitmen nyata mereka pada ketahanan pangan dan kesejahteraan petani.