Example floating
Example floating
Daerah

Forkopimda Jatim Cek Vaksin Tunawisma, HUT Lalulintas Bhayangkara 66 | Memo Surabaya

Avatar
×

Forkopimda Jatim Cek Vaksin Tunawisma, HUT Lalulintas Bhayangkara 66 | Memo Surabaya

Sebarkan artikel ini
Example 468x60
banner 468x60

Surabaya, Memo
Forkopimda Jawa Timur hadir dalam puncak rangkaian kegiatan HUT Lalu Lintas Bhayangkara ke 66 yang diselenggarakan oleh Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Jatim, pada Kamis (23/9/2021) di Gedung Airlangga Convention Center, Kampus C Unair, Surabaya.

Dalam kegiatan ini, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, Pangdam V Brawijaya Mayjend TNI Suharyanto, dan Kapolda Jatim Irjen Pol Nico Afinta, bersama Pejabat Utama Polda Jatim, secara langsung melakukan pengecekan vaksinasi bagi Tuna Wisma dan Pemulung.

Kegiatan ini merupakan rangkaian dari HUT Lalu Lintas Bhayangkara ke 66, 2021. Selain vaksinasi kepada Masyarakat Pemulung dan Tuna Wisma, Dit Lalu Lintas Polda Jatim serta Sat Lantas di 39 Polres/Polresta jajaran Polda Jatim juga memberikan bantuan sosial berupa sembako, sebanyak 3500 paket, utk di gedung Airlangga Convention Center sendiri diberikan sebanyak 1860 paket Bansos.

Selain pembagian Bansos, rangkaian acara Hut Lalu lintas Bhayangkara ke 66 tahun 2021 juga melaksanakan vaksinasi sebanyak 3500 dosis pertama dan kedua yang diberikan kepada Tuna wisma sewilayah Jawa Timur yang dilaksanakan serentak hari ini di Polres dan Polresta jajaran Polda Jatim dengan dibantu 333 tenaga kesehatan gabung TNI, Polri, Dinkes Prov Jatim serta Relawan, sedangkan vaksinasi yang diselenggarakan di Airlangga Convention Center sebanyak 900 dosis pertama dan kedua disiapkan, untuk 900 masyarakat Tuna Wisma dan Pemulung yang berada di Surabaya Raya, diantaranya Gersik 300 orang, Sidoarjo 300 orang dan Surabaya 300 orang, dengan dibantu 38 tenaga kesehatan gabungan dari TNI, Polri, Dinkes dan Relawan.

Baca Juga  Rekayasa Jalur Lalulintas Di Lamongan JLU ( Jalan Lingkar Utara) di Gunakan
Datangi Kejari Lamongan Minta Salinan BAP, Kuasa Hukum Wahyudi: Kami Ingin Semuanya Dibuka Terang Benderang LAMONGAN | Memo coid- Tim Kuasa Hukum, Moch. Wahyudi, tersangka kasus dugaan tindak pidana korupsi rumah pemotongan hewan dan unggas (RPHU) Kabupaten Lamongan, mendatangi kantor Kejaksaan Negeri (Kejari) Lamongan, Senin (24/3/25). Kedatangan dua pengacara senior, Muhammad Ridlwan dan Ainur Rofik ke kantor Kejaksaan Lamongan itu dalam rangka untuk meminta salinan berita acara pemeriksaan (BAP) atas kliennya. “Kami datang ke sini, dalam rangka untuk meminta salinan berita acara pemeriksaan, karena itu merupakan hak daripada tersangka sebagaimana pasal 72 KUHAP yang menyatakan,” atas permintaan tersangka atau penasehat hukumnya pejabat yang bersangkutan memberikan turunan berita acara pemeriksaan untuk kepentingan pembelaan,” ujar Muhammad Ridlwan didampingi rekannya Ainur Rofik, di depan kantor Kejari Lamongan. “Maka kami selaku penasehat hukum yang dikuasakan dengan ini mengajukan permohonan salinan berita acara pemeriksaan (BAP) dan turunannya untuk kepentingan pembelaan klien kami,” imbuh dia. “Per tanggal 22 Maret 2025 kemarin, kita ditunjuk sebagai penasehat hukum (PH) pak Wahyudi. Maka tentunya kita sebagai kuasa hukum pada suatu hukum melakukan upaya-upaya konkret,” ungkapnya. Menurutnya, selama ini Pak Wahyudi sendiri diperiksa dalam proses penyidikan maupun penyelidikan maupun ditetapkan sebagai tersangka, sampai saat ini juga belum menerima salinan berita acara pemeriksaan (BAP). “Kita baru memasukkan surat dari permohonan, dan ini ada tanda terimanya, dan menunggu nanti disposisinya bagaimana. Yang jelas kita sudah masukkan dan ini tadi diterima oleh petugas PTSP, ” ujarnya. Ia berharap, dalam proses penanganan perkara pak Wahyudi ini, Kejaksaan Negeri Lamongan nantinya profesional dan transparan. Ridlwan juga meminta untuk transparan, profesional dan terbuka, tidak tebang pilih. Karena menurut dia, kliennya terus juga sudah dalam proses penanganan selama ini mengenai pembangunan rumah potong hewan unggas sudah diaudit lembaga yang berwenang yakni BPK. “Dan itu memang ada kerugian, dan rekomendasinya pada waktu itu adalah untuk dikembalikan dan sudah ada pengembalian. Yang mengembalikan juga bukan pak Wahyudi, karena dalam hal ini sepeser pun bahwa pak Wahyudi tidak menerima aliran dana tersebut,” ucapnya. “Jadi nanti, jangan sampai dalam proses ini terkesan dicari-cari lagi kesalahan, sudah ada lembaga yang berwenang oleh undang-undang sendiri. Eh, Ini kok malah masih mencari pembanding, dan apakah itu lebih kredibel kita enggak tahu. Tapi yang jelas lembaga yang berwenang untuk itu adalah yang sudah dilakukan oleh BPK pada waktu itu,” tambahnya. Ridlwan mengungkapkan, persoalan nanti bagaimana langkah-langkah berikutnya, tergantung dari perkembangan nantinya seperti apa. “Yang jelas kita berusaha dalam proses penanganan perkara ini, maupun pendampingan terhadap pak Wahyudi, kita ingin semuanya dibuka nanti terang benderang, biar yang salah ya salah, enggak ada kalimat kriminalisasi dan sebagainya,” pungkas dia. Sebelumnya, Kejaksaan Negeri (Kejari) Lamongan tengah menetapkan 3 tersangka dalam kasus dugaan korupsi proyek pada tahun 2022 senilai Rp 6 miliar. Tiga tersangka tersebut yakni MW selaku PPK, SA direktur rekanan proyek, dan DMA selaku pelaksana kegiatan. (aza).
Daerah