Example floating
Example floating
Politik

Fokus Pilkada Jatim 2024, Khofifah Tolak Kembali sebagai Ketum Muslimat NU

×

Fokus Pilkada Jatim 2024, Khofifah Tolak Kembali sebagai Ketum Muslimat NU

Sebarkan artikel ini
Fokus Pilkada Jatim 2024, Khofifah Tolak Kembali sebagai Ketum Muslimat NU
Fokus Pilkada Jatim 2024, Khofifah Tolak Kembali sebagai Ketum Muslimat NU
Example 468x60

MEMO

Mantan Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, mengumumkan bahwa dia tidak akan mencalonkan diri lagi sebagai Ketua Umum Persatuan Muslimat Nahdlatul Ulama (PP Muslimat NU) untuk periode berikutnya. Keputusan ini diambilnya dalam sebuah podcast yang mengulas politik pada tanggal 8 Mei.

Gubernur Jatim Mantan Ketum PP Muslimat NU

Mantan Kepala Daerah Provinsi Jawa Timur dan Ketua Umum Persatuan Muslimat Nahdlatul Ulama (PP Muslimat NU), Khofifah Indar Parawansa, menyatakan bahwa dia tidak memiliki niat untuk kembali mencalonkan diri sebagai Ketua Umum PP Muslimat NU pada periode berikutnya.

“Dapat saya sampaikan, hal itu sudah selesai. Saya juga mengajak rekan-rekan untuk mencari kandidat yang lain,” ungkap Khofifah dalam Podcast What the Fact! Politics pada hari Rabu (8/5).

Khofifah menegaskan bahwa dia akan lebih berfokus pada persiapan menghadapi pemilihan kepala daerah di Jawa Timur. Dia bahkan menyatakan bahwa dia tidak sedang mempertimbangkan tawaran untuk menjabat sebagai menteri di pemerintahan Prabowo-Gibran, karena dia ingin fokus untuk kembali mencalonkan diri sebagai Gubernur melalui Pilkada Jawa Timur 2024.

“Saya sudah menyampaikan bahwa pilihan saya tetap pada jabatan kepala daerah, Insyaallah,” tambahnya.

Dari data yang ada, Khofifah telah menjabat sebagai Ketua Umum PP Muslimat NU sejak tahun 2000 hingga saat ini. Hal ini menjadikan Khofifah sebagai Ketua Umum kedua terlama setelah Mahmudah Mawardi, yang memimpin Muslimat NU selama 29 tahun.

Sebagai sebuah Badan Otonom dari Nahdlatul Ulama, Muslimat NU didirikan di Purwokerto pada tanggal 26 Rabiul Akhir 1365 Hijriah, yang bertepatan dengan tanggal 29 Maret 1946.

Selama ini, Muslimat NU aktif dalam memperjuangkan hak-hak perempuan serta mewujudkan cita-cita nasional secara independen. Dalam perjalanannya, Muslimat NU telah bergabung dengan berbagai elemen perjuangan perempuan, terutama dalam Kongres Wanita Indonesia (Kowani), sebuah federasi organisasi perempuan tingkat nasional.

Baca Juga  Andra Soni, calon gubernur Banten yang baru terpilih, bertemu dengan Presiden Prabowo Subianto di Istana Negara

Khofifah Indar Parawansa Menegaskan Tidak Akan Maju Lagi sebagai Ketua Umum PP Muslimat NU

Khofifah Indar Parawansa, mantan Gubernur Jawa Timur, telah menegaskan bahwa dia tidak akan mencalonkan diri lagi sebagai Ketua Umum PP Muslimat NU. Keputusan ini diambilnya untuk fokus pada persiapan menghadapi pemilihan kepala daerah di Jawa Timur, khususnya dalam Pilkada 2024. Meskipun telah menjabat sebagai Ketua Umum PP Muslimat NU sejak tahun 2000, Khofifah memilih untuk tidak kembali mencalonkan diri, menjadikan dirinya sebagai Ketua Umum kedua terlama setelah Mahmudah Mawardi.

Sebagai Badan Otonom dari Nahdlatul Ulama, Muslimat NU didirikan pada tahun 1946 dan aktif dalam memperjuangkan hak-hak perempuan serta cita-cita nasional secara mandiri. Khofifah juga menegaskan bahwa pilihannya tetap pada jabatan kepala daerah, menolak tawaran untuk menjadi menteri di pemerintahan Prabowo-Gibran. Keputusan ini menunjukkan komitmennya untuk kembali bertugas sebagai Gubernur Jawa Timur, dengan harapan dapat memberikan kontribusi yang lebih besar bagi masyarakat.

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.