Allaire mengungkapkan bahwa sekitar 70% dari adopsi USDC berasal dari negara-negara di luar Amerika Serikat, terutama dari wilayah Asia, Amerika Latin, dan Afrika.
Dengan demikian, perkembangan adopsi mata uang kripto dan teknologi blockchain terus mengalami kemajuan, baik di tingkat negara bagian New York maupun dalam skala internasional. Hal ini juga diiringi dengan langkah-langkah regulasi yang semakin meningkat untuk memastikan transaksi mata uang kripto berlangsung secara legal dan adil.
Adopsi Kripto dan Blockchain di New York: Kemajuan dan Tantangan
Dalam perjalanan menuju adopsi penuh kripto dan blockchain, New York telah mengukir prestasi yang patut diapresiasi. Kota ini berhasil mengintegrasikan teknologi kripto dalam kehidupan sehari-hari sejumlah penduduknya, membuktikan potensi besar kripto sebagai investasi masa depan yang layak.
Namun, di balik kemajuan ini, perlu diakui bahwa tantangan dalam pengawasan dan regulasi tidak bisa diabaikan. Departemen Layanan Keuangan Negara Bagian New York telah memperkuat langkah-langkah pengawasan terhadap aktivitas kripto yang ilegal, sementara Federal Reserve juga turut membatasi aktivitas kripto di sektor perbankan.
Sementara itu, perkembangan blockchain juga berjalan pesat dengan banyaknya organisasi dan tokoh terkemuka yang berinvestasi di bidang ini. Dengan demikian, masa depan adopsi kripto dan teknologi blockchain di New York tetap menjanjikan, meskipun tetap harus diimbangi dengan upaya yang lebih matang dalam pengaturan dan pengawasan.