Elon Musk Sebut Hidrogen Tidak Efisien! Temuan Terbaru Mengejutkan!

Elon Musk Sebut Hidrogen Tidak Efisien! Temuan Terbaru Mengejutkan!
Elon Musk Sebut Hidrogen Tidak Efisien! Temuan Terbaru Mengejutkan!

MEMO

CEO Tesla, Elon Musk, mengekspresikan keraguannya terhadap penggunaan air sebagai bahan bakar kendaraan di tengah klaim yang ada di Indonesia.

Bacaan Lainnya

Dalam wawancara dengan media, Musk dengan tegas menyatakan bahwa hidrogen bukanlah pilihan yang efisien untuk menyimpan energi. Apa alasan di balik keraguan Musk terhadap penggunaan hidrogen sebagai solusi masa depan?

Musk Menguak Alasan Tegasnya Ragukan Penggunaan Hidrogen sebagai Bahan Bakar

Elon Musk, CEO dan salah satu pendiri Tesla, mengaku memiliki keraguan tentang penggunaan air sebagai bahan bakar kendaraan, meskipun ada klaim seputar hal tersebut di Indonesia. Apakah dia meragukan inovasi dari anak bangsa?

“Dalam pandangan saya, hal yang paling bodoh untuk penyimpanan energi,” ujar Musk dalam wawancara dengan Financial Times Future of the Car Summit yang dikutip oleh CNBC.

Dalam wawancara tersebut, Musk ditanya tentang pandangannya mengenai peran hidrogen dalam mempercepat transisi dari bahan bakar fosil. Dia dengan tegas menjawab “tidak”.

“Harus dipahami bahwa hidrogen bukanlah pilihan yang baik jika Anda ingin menyimpan energi,” katanya.

CEO SpaceX melanjutkan bahwa untuk menyimpan hidrogen dalam bentuk cair, diperlukan “tangki raksasa”. Jika disimpan dalam bentuk gas, kendaraan akan memerlukan tangki yang “lebih besar”.

Kenapa hal ini terjadi? “Bahan bakar hidrogen tidak ada secara alami di Bumi. Jadi Anda harus memisahkan air melalui elektrolisis atau memecah hidrokarbon,” jelasnya kepada Financial Times.

“Dengan memecah hidrokarbon, Anda belum benar-benar menyelesaikan masalah bahan bakar fosil, dan efisiensi elektrolisisnya juga buruk,” kata Musk.

Hasilnya, menurutnya, energi yang dikeluarkan untuk memproduksi hidrogen jauh lebih besar daripada yang dihasilkannya.

“Jadi Anda benar-benar menggunakan banyak energi untuk… memisahkan hidrogen dan oksigen. Dan kemudian Anda harus memisahkan hidrogen dan oksigen itu dan menekankannya. Semuanya memerlukan banyak energi.”

“Jumlah energi yang dibutuhkan untuk… membuat hidrogen dan mengubahnya menjadi bentuk cair sangat mengejutkan.

Ini adalah hal paling bodoh yang bisa saya bayangkan untuk penyimpanan energi,” tambah pria terkaya di dunia versi Forbes itu.

Sebelumnya, Badan Energi Internasional (IEA) menyatakan hidrogen sebagai “pembawa energi serbaguna” karena memiliki beragam aplikasi dan dapat digunakan di berbagai sektor, termasuk industri dan transportasi.

Pada tahun 2019, IEA menyatakan bahwa hidrogen adalah “salah satu opsi utama untuk menyimpan energi dari sumber energi terbarukan dan tampaknya menjadi opsi berbiaya terendah untuk menyimpan listrik dalam jangka waktu berhari-hari, berminggu-minggu, atau bahkan berbulan-bulan.”

Namun, Musk sendiri sudah sering kali mencela gagasan tersebut. Pada Juni 2020, dia mengirimkan cuitan “fuel cells = fool sells (sel bahan bakar = penjualan bodoh)”.

Pos terkait