Dradjad menekankan bahwa jika pertumbuhan ekonomi pada tahun 2025 hanya mencapai 5 persen atau bahkan lebih rendah, maka target pertumbuhan ekonomi 8 persen untuk tahun-tahun berikutnya akan sangat sulit untuk dicapai. “Jika kita hanya stagnan di angka 5 persen atau mengalami penurunan, maka ambisi untuk mencapai pertumbuhan 8 persen harus dilupakan,” katanya tegas.
Lebih lanjut, Dradjad mengusulkan agar pemerintah Prabowo Subianto dan timnya segera merealisasikan target ini dengan melakukan penyesuaian pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). “Perubahan pada APBN sangat penting untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi. Dengan target yang lebih ambisius, belanja negara juga harus disesuaikan,” tambahnya.
Ia juga menambahkan bahwa rancangan APBN saat ini masih mencerminkan visi kabinet sebelumnya, dan belum sepenuhnya mencerminkan aspirasi Prabowo Subianto. Oleh karena itu, Dradjad menganggap perubahan dalam APBN di era kepemimpinan Prabowo sangat diperlukan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih agresif dan berkelanjutan.
Pencapaian Batu Loncatan untuk Pertumbuhan Ekonomi 2025
Dradjad Wibowo menekankan pentingnya mencapai target pertumbuhan ekonomi minimal 5,7 persen pada tahun 2025 sebagai batu loncatan vital untuk Prabowo Subianto. Angka ini dianggap sebagai dasar yang diperlukan untuk melanjutkan pertumbuhan ke tingkat yang lebih tinggi, dengan tujuan akhir mencapai pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen di masa mendatang.