MEMO – Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKPPP) Kota Bekasi akan mengadakan gerakan pangan murah pada Februari 2025. Program ini bertujuan untuk meningkatkan daya beli masyarakat terhadap bahan pangan, terutama di tengah tekanan inflasi.
Kepala Bidang Konsumsi dan Keamanan Pangan DKPPP Kota Bekasi, Sariyanti, mengungkapkan bahwa kegiatan tersebut akan melibatkan berbagai pihak, termasuk Badan Pangan Nasional (Bapanas), Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID), Bulog, dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
“Pada Februari nanti, kami akan berkoordinasi dengan Bulog, TPID, dan Pemprov Jawa Barat untuk menggelar gerakan pangan murah. Kegiatan ini rutin kami adakan sebagai upaya untuk meningkatkan daya beli masyarakat,” ujar Sariyanti, Rabu (22/1/2025).
Distribusi Cadangan Pangan untuk Warga Kurang Mampu
Selain gerakan pangan murah, DKPPP juga akan mendistribusikan cadangan pangan pemerintah daerah mulai akhir Februari hingga pertengahan Maret 2025. Cadangan pangan ini ditujukan untuk membantu warga kurang mampu, dengan bahan pangan utama berupa beras dan beberapa kebutuhan pokok lainnya.
“DKPPP akan segera mendistribusikan cadangan pangan berupa beras dan bahan pokok lain. Sasaran utamanya adalah warga kurang mampu, dan pendistribusiannya akan dilakukan mulai Februari hingga pertengahan Maret,” jelas Sariyanti.
Tak hanya itu, warga juga akan menerima bantuan cadangan pangan dari pemerintah pusat berupa beras sebanyak 10 kilogram per kepala keluarga. Pembagian ini dijadwalkan pada bulan Maret 2025.
“Selain cadangan pangan daerah, pemerintah pusat juga akan memberikan bantuan beras sebanyak 10 kilogram per keluarga, yang akan didistribusikan pada Maret mendatang,” tambahnya.
