Sumenep. Memo.co.id
Diduga karena serangan jantung, Mat Panamo, usia 35 tahun, warga desa dan kecamatan Guluk Guluk Kabupaten Sumenep, tewas mengenaskan dalam kondisi telungkep di tengah kebun jagung di Desa Pragaan Daya Kecamayan Pragaan, Sumenep, kemarin.
Sebelumnya, lelaki itu tertangkap mata oleh Sayyina, usia 29 tahun, warga Pragaan Daya. “Saya sekilas melihat ada orang di dalam kandang sapi. Spontan saya langsung teriak maling.. maling. Orang itu kemudian lari dan sembunyi di kebun jagung,” kata Sayyina
Warga setempat yang mendengar teriakan Sayyina langsung berbondong – bondong menuju rumah Sayyina. Mendapat informasi dari Sayyina, semua warga mengejar ke arah yang dituju pemilik sapi tersebut. Mereka menuju arah kebun jagung di desa tersebut.
Karena tidak menlihat seseorang di kebun jagung, pemudapun saling bertanya seraya mencari dan melihat beberapa penjuru yang mungkin dijadikan tempat persembunyian seseorang yang dicurigai akan mencuri sapi. Sebab, Sayyina mencurigai ada laki laki akan mencuri sapi namun tertangkap mata pemiliknya.
Tidak selang lama dari upaya pencarian warga, beberapa orang mendengar suara teriakan lirih dari kebun jagung. Mereka mengepung kebun tersebut dan melakukan pencarian di tengah tanaman jagung. Tanaman jagung yang sudah meninggi dilalui untuk menemukan tempat persembunyian lelaki tersebut.
“Warga terkejut ketika masuk ke kebun jagung, melihat seorang laki-laki dalam kondisi telungkup di tanah. Saat dilihat, laki yang diduga pelaku pencurian sapi itu sudah tidak bernyawa. Mungkin dia kena serangan jantung,” ujar Sayyina.
Warga kemudian melaporkan ke Polsek dan perangkat desa setempat. Setelah petugas datang ke TKP, lelaki yang diketahui bernama Mat Panamo itu langsung dievakuasi. POsisi sebelum dievakuasi, mayatnya telingkup dalam parit di tengah kebun jagung. Dugaan sementara, dia sembunyi di tengah kebun jagung, setelah beberapa warga meneriaki maling, maling.
“Petugas langsung menuju TKP dan melakukan evakuasi. Sampai saat ini, penyebab kematian korban masih dalam penyelidikan. Tidak ada tanda – tanda penganiayaan pada semua bagian tubuhnya,” kata Kasubag Humas Polres Sumenep, AKP Hasanuddin. ( ed )
