Selain itu untuk pelatihan ketrampilan pada para penyandang disabilitas tunanetra, Dinsos juga masih bergantung pada Kementerian Sosial dengan bekerjasama dengan salah satu panti pijat di Bali bernama panti Mahatmia milik Pemerintah Pusat.
” Kementian Sosial yang membantu memberikan pembinaan dan pembelajaran berupa pelatihan keterampilan memijat kepada 30 penyandang tunanetra dari 100 lebih penyandang tunanetra Kabupaten Blitar yang kami daftarkan”, Jelas Romelan.
Pemberian pelatihan bertujuan agar para penyandang tunanetra bisa memiliki ketrampilan seperti orang normal khusus yang kiranya dapat dijadikan penyambung hidup jika ada para penyandang yang menggunakan ketrampilan ini sebagai pekerjaan.
Pada tahap selanjutnya Dinsos juga akan mengusulkan pemberian pelatihan kepada para penyandang disabilitas lainya tergantung kuota yang di berikan dan kecukupan anggaran yang ada.
Romelan menambahkan, meski banyak yang tergantung pada Pemerintah pusat dan Provinsi, beberapa pelatihan juga dilakukan pihak Dinas Sosial Kabupaten Blitar secara mandiri.