Malang, Memo.co.id – Target pembongkaran Lapak di Jalur Jalan Kembar Jalitim yang merupakan Pintu Tol Malang-Pandaan di Kelurahan Madyopuro Kota Malang, pada tanggal 25 April 2016, harus mencapai seratus persen. Surat Peringatan I,II,III telah disampaikan kepada Penghuni Lapak di sepanjang Jl. Ki Ageng Gribig, Madyopuro,Malang. SP I dikeluarkan pada tgl. 4 April 2016, SP II dikeluarkan pada tgl. 11 April 2016 dan SP III dikeluarkan pada tgl. 18 April 2016, ditanda-tangani oleh Camat Kedungkandang.
Sampai batas waktu H-6 sampai dengan H-2, rupa-rupanya Pemilik Lapak masih berusaha mengambil untung dengan memanfaatkan Lapak untuk berjualan sampai batas hari terakhir, tgl. 25 April 2016.
Berdasarkan pemantauan memo.co.id, sampai pada H-7, tiga puluh satu Lapak masih belum melaksanakan pembongkaran, pada H-2, sebelas Lapak belum dibongkar dan pada hari terakhir H-0 batas waktu yang ditentukan oleh Pemerintah Kota Malang melalui Camat Kedungkandang, masih menyisakan 4 Lapak tersisa belum dibongkar. Yaitu lapak Besi Tua UD. Anugerah Ilahi, milik Junaedi dan 3 Lapak yang berada di sekitar tikungan dan sepanjang Jalan Ki Ageng Gribig, Madyopuro, Malang.
Sebenarnya kesadaran warga Pemilik Lapak di Sepanjang Jalan di Madyopura, Malang cukup tinggi, terlihat sebagian besar Pemilik Lapak yang menempati di Jalur kembar di Madyopuro dengan legowo melaksanakan pembongkaran sendiri-sendiri dan telah mencapai sekitar 97%. Seperti yang disampaikan oleh Wiwit, 37 tahun,17 April 2016, Pemilik Lapak Selatan Pertigaan Madyopuro kepada memo.co.id: ”Kami sangat berterimakasih Kepada Pemerintah Kota Malang”,”Karena telah diijinkan berjualan di Jalur Jalitim mulai semasa krisis moneter, sampai pada saat ini”.
Komentar berbeda disampaikan ke memo.co.id, oleh Pegawai Lapak Besi Tua UD.Anugerah Ilahi milik Junaedi, Yahya, 25 tahun, 25 April 2016: ”Kami belum pindah sampai malam ini karena belum mendapatkan tempat sewa yang baru”,”Mencari sudah kemana-mana di sekitar Madyopuro dan Sawojajar”. Yahya juga mengatakan:”Pemerintah Kota Malang tidak menyediakan tempat baru untuk Lapak yang diminta bongkar karena kami dulunya inisiatif sendiri menempati tempat ini”. Pemilik 3 Lapak yang lain saat berita ini dilaporkan belum bisa dikonfirmasi. ( Diana )