NGANJUK,MEMO.CO.ID –
Kerugian petani akibah mudibah di NGanjuk menjadi perhatian DPRD. Intensitas curah hujan di wilayah Kabupaten Nganjuk selama sepekan terakhir ini masih relatif tinggi. Dari catatan Badan Penanggulangan Bencana Daerah ( BPBD ) setempat ada beberapa titik rawan banjir yang sampai saat ini mendapat perhatian inten.
Diantaranya dua saluran sungai primer yaitu kali bodor yang berada diwilayah Kecamata Pace dan kali sumengko di wilayah Kecamatan Sukomoro.
Kedua saluran sungai tersebut sampai saat ini masih sering menjadi penyebab terjadinya musibah banjir yang mengakibatkan kawasan pemukiman dan puluhan hektar area pertanian langganan terendam banjir.
Melihat fakta seperti itu memantik perhatian dari kalangan dewan. ” Tanggul jebol dan air meluap adalah persoalan klasik yang sampai saat ini belum bisa teratasi oleh pihak dinas teknis,” ujar Sunaryo salah satu anggota DPRD dari PDIP.
Semestinya daerah melalui dinas teknis masih dikatakan dia segera melakukan perbaikan sungai dengan membangun bronjong sebagai penahan tanggul sungai. Termasuk melakukan normalisasi sungai agar bisa menampung debet air hujan sehingga tidak akan terjadi lagi luapan air sungai.
” Yang perlu diperhatikan kalau puluhan hektar tanaman padi terendam banjir maka ancaman petani gagal panen. Kalau sudah begitu siapa yang memberi ganti rugi petani ,” imbuhnya. (adi )