Operasi pasar minyak goreng murah di Dinas Perdagangan dan Perindustrian Sulawesi Tenggara berlangsung ricuh, Selasa (15/3/2022) pagi. Emak-emak berdesakan hingga ada yang terjepit pagar pembatas.
Ribuan warga yang datang antre untuk membeli minyak goreng murah di kantor jalan Abdullah Silondae, Kecamatan Mandonga, Kota Kendari.
Banyaknya warga yang antre membuat petugas kepolisian dan pedawai Disperindag kewalahan. Akibatnya saling dorong pun tak dapat terhindarkan. Bahkan sejumlah emak-emak terjepit di pagar pembatas.
Kendati berlangsung tak tertib dan tak menjaga protokol kesehatan, petugas tetap melaksanakan pembelian minyak goreng murah. “Saya rela antre berjam-jam demi mendapatkan minyak goreng murah. Saat ini barangnya langka dan harganya melambung,” ujar seorang warga, Saniasa Daeng Baji.
Pembelian minyak goreng murah ini menyediakan 1.200 bungkus untuk warga dengan harga Rp14 ribu per liter. Warga dijatah dua liter per orang dengan syarat menunjukkan foto copy kartu keluarga (KK).
“Rencananya operasi pasar mminyak goreng murah ini diadakan selama lima hari. Namun karena warga sulit untuk diatur, maka kegiatan ini akan dievaluasi. Apakah dilanjutkan atau dihentikan,” kata Kabid Perdagangan Dalam Negeri Disperindag Sulawesi Tenggara.