Surat pengunduran diri Dedi Mulyadi dari Golkar menjadi perbincangan hangat di kalangan politikus dan masyarakat. Surat tersebut ditandatangani oleh anggota Komisi V DPR pada tanggal 10 Mei 2023 dan ditujukan kepada Ketua Umum Golkar, Airlangga Hartarto. Selain mengundurkan diri dari Golkar, Dedi Mulyadi juga menyatakan mundur dari jabatannya sebagai anggota DPR, dengan surat pengunduran dirinya ditujukan kepada KPU.
Dedi Mulyadi sebelumnya menjabat sebagai Bupati Purwakarta. Pada Pemilu 2019, ia terpilih sebagai anggota DPR dan ditugaskan di Komisi IV serta menjabat sebagai Wakil Ketua Komisi tersebut. Dedi adalah seorang politisi yang lahir dan besar di Golkar, dan merupakan alumni HMI.
Ia memulai karir politiknya sebagai anggota DPRD Purwakarta, kemudian menjadi Wakil Bupati Purwakarta. Selama dua periode, Dedi juga menjabat sebagai Bupati Purwakarta, dengan dukungan dari Partai Golkar. Selain itu, Dedi Mulyadi juga pernah menjabat sebagai Ketua DPD Golkar Jawa Barat.
Keputusan Dedi Mulyadi untuk mengundurkan diri dari Golkar menimbulkan spekulasi di kalangan politikus dan publik. Banyak yang bertanya-tanya ke mana arah politik Dedi selanjutnya. Apakah ia akan bergabung dengan Gerindra atau PDIP?
Partai Gerindra dan PDIP dikenal sebagai partai politik dengan dukungan yang kuat di tingkat nasional. Bergabung dengan salah satu dari kedua partai tersebut dapat memberikan peluang politik yang lebih besar bagi Dedi Mulyadi. Namun, hingga saat ini, belum ada kejelasan mengenai arah politik yang akan diambil oleh Dedi setelah keluar dari Golkar.
Kehadiran Dedi Mulyadi sebagai politisi yang populer dan memiliki pengaruh di wilayah Jawa Barat menjadikannya sosok yang menarik bagi partai politik lain. Dalam Pilkada Jawa Barat pada tahun 2018, Dedi bahkan mencalonkan diri sebagai calon Gubernur Jawa Barat berpasangan dengan Deddy Mizwar.
Meskipun pada akhirnya tidak berhasil memenangkan kontestasi tersebut, Dedi tetap menjadi figur yang diperhitungkan di dunia politik Jawa Barat.