Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah merilis peringatan cuaca ekstrem bagi sejumlah wilayah di Indonesia dalam seminggu ke depan. Cuaca ekstrem ini dipicu oleh puncaknya fenomena El Nino pada bulan Agustus.
BMKG mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi cuaca buruk, termasuk puting beliung, hujan deras, dan banjir. Simak kesimpulan artikel ini untuk informasi lebih lanjut tentang daerah yang berisiko dan faktor-faktor yang mempengaruhi cuaca ekstrem ini.
BMKG: Potensi Cuaca Ekstrem Akibat El Nino dalam Seminggu
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah mengumumkan bahwa ada beberapa wilayah yang berisiko menghadapi cuaca ekstrem dalam seminggu ke depan, terutama saat Indonesia sedang berada dalam musim kemarau yang telah berlangsung di sebagian besar wilayahnya.
BMKG dalam laporan mengenai Proyeksi Cuaca Mingguan untuk Periode 22-28 Agustus telah memberikan peringatan dini tentang potensi cuaca ekstrem yang mungkin terjadi dalam waktu dekat.
BMKG telah memberikan pesan kepada masyarakat untuk selalu berhati-hati menghadapi kemungkinan cuaca ekstrem, seperti puting beliung, hujan deras yang disertai kilat dan petir, serta bahkan hujan es. Selain itu, BMKG juga mengingatkan akan kemungkinan dampak yang bisa timbul akibat cuaca ekstrem ini, seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan air, angin kencang, pohon tumbang, dan jalan yang licin selama satu minggu ke depan.
Daerah-daerah yang berisiko menghadapi cuaca ekstrem ini meliputi Aceh, Sumatra Utara, Sumatra Barat, Riau, Bengkulu, Sumatra Selatan, Lampung, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat, dan Papua.
Penyebab utama dari cuaca ekstrem ini adalah karena adanya fenomena El Nino yang saat ini mencapai puncaknya pada bulan Agustus. Menurut data terbaru dari BMKG, El Nino telah mencapai tingkat moderat. Hal ini bisa dilihat dari peningkatan nilai Southern Oscillation Index (SOI) yang mencapai -11,7 dan Indeks NINO 3.4 yang mencapai +1,17. Angka-angka ini menunjukkan bahwa El Nino saat ini memiliki dampak yang signifikan, jika dibandingkan dengan data awal bulan Agustus yang menunjukkan Indeks NINO 3.4 pada angka +1,05 dan SOI saat itu hanya -5,6.
Penyebab, Wilayah Terdampak, dan Upaya Antisipasi BMKG
Selain itu, BMKG juga mencatat bahwa 63 persen atau 439 Zona Musim (ZOM) di Indonesia telah memasuki musim kemarau dan terdampak oleh El Nino. Selama seminggu ke depan, berbagai faktor iklim global dan regional di sebagian besar wilayah Indonesia akan berpengaruh pada kondisi cuaca.
Beberapa wilayah, seperti sebagian wilayah Sumatra bagian utara dan barat, Kalimantan bagian utara, Sulawesi bagian utara hingga tengah, Maluku Utara, dan Papua, diperkirakan akan mengalami hujan dengan intensitas sedang hingga lebat.
Selain itu, BMKG juga memperkirakan bahwa aktivitas gelombang atmosfer seperti Rossby Ekuator akan menjadi aktif di beberapa wilayah, termasuk Sumatra bagian utara dan tengah, Kalimantan bagian utara dan tengah, Sulawesi bagian utara dan tengah, Maluku Utara, Maluku bagian utara, dan Papua Barat.
Sementara itu, gelombang Kelvin diperkirakan akan aktif di Sumatra bagian selatan, sebagian besar Kalimantan, Sulawesi, Maluku Utara, Maluku bagian utara, Papua Barat, dan Papua bagian utara dalam seminggu ke depan. Semua faktor ini dapat meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di wilayah-wilayah tersebut.
Pemicu hujan lainnya adalah adanya daerah konvergensi, yaitu zona pertemuan angin dari arah utara dan selatan, yang teramati membentang dari Kalimantan Selatan hingga Kalimantan Barat, serta dari perairan Kepulauan Sangihe-Talaud hingga Samudra Pasifik timur Filipina, dari perairan barat Papua Barat hingga Samudra Pasifik utara Papua Barat, dari Laut Banda bagian utara hingga Laut Seram bagian barat, dari Papua hingga Papua Barat, dan di Samudra Pasifik utara Papua. Kondisi ini dapat memicu pertumbuhan awan hujan di sepanjang zona konvergensi tersebut.
Cuaca Ekstrem Akibat El Nino: BMKG Berikan Peringatan bagi Sejumlah Wilayah di Indonesia
Selama seminggu ke depan, BMKG memperkirakan bahwa sejumlah wilayah, termasuk sebagian wilayah Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, Maluku Utara, dan Papua, akan mengalami hujan dengan intensitas sedang hingga lebat. Aktivitas gelombang atmosfer seperti Rossby Ekuator dan gelombang Kelvin juga akan berkontribusi pada potensi pertumbuhan awan hujan.
Daerah konvergensi angin dari utara dan selatan juga menjadi faktor pemicu hujan di beberapa wilayah. Semua ini menekankan pentingnya kewaspadaan masyarakat dalam menghadapi cuaca ekstrem yang dapat membawa dampak serius pada kehidupan sehari-hari.