Example floating
Example floating
Jatim

Cegah PMK pada Ternak, Tim keliling  pasar hewan dan daerah perbatasan

×

Cegah PMK pada Ternak, Tim keliling  pasar hewan dan daerah perbatasan

Sebarkan artikel ini
Cegah PMK pada Ternak, Tim keliling  pasar hewan dan daerah perbatasan
Example 468x60

“Namun penyakit ini tidak menular ke manusia, melainkan menular ke sesama hewan saja,” jelas Khoiri.

Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner Dinas Pertanian dan Pangan Banyuwangi, Nanang Sugiarto menambahkan, pemkab juga membuka layanan kesehatan hewan di daerah rawan, perbatasan, dan pasar hewan. Pihaknya meakukan pemeriksaan, jika ada ternak yang sakit. Meskipun tidak mengarah ke PMK, akan diberikan vitamin dan mineral untuk meningkatkan status kesehatannya.

Peternak juga diberikan edukasi tentang tanda klinis penyakit PMK. Beberapa di antaranya demam tinggi (39-41 derajat selsius), keluar lendir berlebihan dari mulut, berbusa, dan luka-luka seperti sariawan pada rongga mulut dan lidah. Kemudian tidak mau makan, kaki pincang, luka pada kaki dan diakhiri lepasnya kuku, sulit berdiri, gemetar, napas cepat, produksi susu turun drastis, dan menjadi kurus.

Jika ditemukan ternak dengan gejala seperti ini, agar dipisahkan dengan yang lain. “Tetap di kandang dan segera laporkan kepada petugas agar segera ditangani,” kata Nanang.

Untuk mencegah penularan PMK, warga juga diimbau tidak memasukkan ternak baru ke dalam kandang. Hewan ternak tersebut harus dipisahkan dahulu beberapa waktu. Jika memang tidak ada gejala mengarah ke PMK, maka baru boleh dicampur dengan yang lain.

Selain langkah-langkah tersebut, pemkab juga telah berkoordinasi dengan pihak PDHI cabang Jawa Timur 4. Kemudian, Perhimpunan Paramedik Veteriner Indonesia Banyuwangi dan FKH Unair Banyuwangi. Bahkan, juga telah berkoordinasi dengan pemerintah pusat dan provinsi terkait pencegahan dan penyebaran PMK.

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.