Kediri, Memo.co.id
Dalam kasus pedofilia yang melibatkan pengusaha ternama Kediri Sony Sandra membuat beberapa kalangan aktivis geram, salah satunya aktivis perempuan asal kediri Yeny Sucipto yang mewakili LSM Forum Indonesia untuk Transparasi Anggaran (FITRA) .
Dia menilai Kasus persetubuhan pada anak yang terjadi di Kediri adalah kasus kejahatan luar biasa, Dan hal ini merupakan gagalnya Pemda Kediri melindungi warganya terutama anak-anak dan perempuan.
Menurutnya, Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Pemda Kediri hanya untuk program copy paste, belum ada terobosan yang pro gender, sehingga kejadian tersbut adalah cerminan gagalnya pemda kediri.
“Ke depan perlu diperkuat upaya pencegahan yang sistimatik oleh pemda kediri, APBD harus dialokasikan khusus untuk program menjamin anak-anak dan perempuan dari ancaman kekerasan seksual. Kami menilai kediri ini darurat seksual” ungkapnya .
Yenny mengaku prihatin terhadap kekerasan seksual yang terjadi di Kediri, Menurutnya FITRA mengutuk keras kejahatan yang terjadi di Kediri seperti kejahatan korupsi, sebab kejahatan seksual merusak masa depan anak dan perempuan
“Khusus di Kediri ini adalah catatan hitam tidak adanya perlindungan dari pemerintah kediri kepada anak dan perempuan, awan hitam ini mengancam masadepan anak-anak dan perempuan kediri” tandasnya. (eyo)