Lombok Utara, Memo.co.id
Tragis dialamai TKW ini. Ginjal hilang satu, setelah pulang dari negeri rantau. Ironisnya, Sri Rabitah ( 24) baru mengetahui ginjalnya diambil majikannya di Abu Dabhi, setelah pulang tanah air dan memeriksakan kondisi kesehatannya di rumah sakit. Sri Rabitah adalah mantan TKW asal Dusun Lokok Ara, Desa Sesair Kayangan, Lombok Utara.
” Tadi pagi, ada petugas dari kantor Bupati Lombok Utara, membantu problem yang dia alami di rumah sakit. Menurut rencana, dia akan menjalani operasi di RSUD Nusa Tenggara Barat. Operasi yang akan dijalani adalah operasi pengangkatan selang yang ada dalam tubuhnya.
Cerita miris yang dilakoni oleh perempuan asal Lombok Utara ini, berawal dari keinginan Sri bekerja di luar negeri. Melalui seseorang, dia diberangkatkan ke Jakarta Timur di penampungan milik perusahaan PT Falah Rima Hudaity.
Dia berhasil berangkat ke negara tujuan, Abu Dhabi. Sesampaik di sana, dia tidak bekerja di kota tersebut, Sri dikirim ke Doha, Qatar. Dia akhirnya bekerja sebagai pembantu rumah tangga pada seorang majikan asal Palestina. ” Majikan saya namanya Madam Gada asal Palestina. Sedang majikan laki laki bernama Ahmad,” ujar Sri Rabitah, mengenang pilu yang dia alami.
Melalui teman Madam Gada, Sri diharuskan menjalani tes kesehatan. Wanita itupun memaklumi bahwa tes kesehatan seriong kali menjadi persyaratan sebagai pekerja. Karena tidak curiga apa apa, diapun menuju ke rumah sakit ditemani oleh rekan kerja Madam Gada tersebut.
Di dalam rumah sakit, dia dipasang infus. Namanya TKW, tidak berpikir panjang mengapa harus infus. Mengapa tidak cek kesehatan seperti biasanya. Sementara, dia dalam kondisi sehat. Diapun menuruti saja, setelah dokter di rumah sakit tersebut menyatakan kesehatannya Sri Rabitah melemah.
Setelah cek kesehatan, dia pulang. Selama berada dalam rumah majikannya, sering mengeluh kesakitan. Sri akhirnya bekerja hanya satu bulan di luar negeri kemudian pulang ke tanah air. Setiba di kampungnya, bagian pinggang terasa sakit dan tidak kunjung sembuh.
Tiga tahun sudah ia merasakan sakit di pinggang kanan. Sri pun memeriksakan ke RSUD Tanjung, Lombok Utara. Usai dirontgen, hasilnya membuat dirinya tercengang dan tidak percaya. Ginjalnya hilang satu. Ia pun harus memasang slang sebagai pengganti ginjal kanan.
“Saya nggak ada harapan untuk kerja lagi. Harapan saya semua ini dihentikan. Cukup. Biar saya jadi korban pertama dan terakhir,” tutup Sri Rabitah. Sri baru merasa kehilangan ginjalnya karena diambil oleh dokter rumah sakit, ketika pertama datang di Qatar. Anehnya, kehilangan organ tubuh paling penting itu tidak diketahui selama tiga tahun lebih. ( nu )