Example floating
Example floating
Jatim

Campak Rubella Bertambah di 8 Wilayah Jawa timur, Gubenur Minta Warga Waspada

Avatar
×

Campak Rubella Bertambah di 8 Wilayah Jawa timur, Gubenur Minta Warga Waspada

Sebarkan artikel ini
Campak Rubella Meningkat di 8 Daerah Jatim
Example 468x60

MEMO | Campak Rubella Bertambah di 8 Wilayah Jawa timur, Gubenur Minta Warga Waspada

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menghimbau warga untuk waspada penyakit campak rubella yang sudah alami kenaikan di beberapa daerah di Indonesia.

Kasus itu terdaftar di beberapa wilayah di Jawa Timur seperti Kota Batu, Bangkalan, Magetan, Sampang, Pamekasan, Sumenep, Kabupaten Pasuruan dan Kabupaten Probolinggo.

Khofifah minta semua bidang sampai servis kesehatan di Jawa timur siap-siap lakukan memperhitungkan dan pengatasan supaya penebaran kasusnya tidak meluas. Dia minta ke warga untuk waspada penyakit campak pada anak dengan lengkapi status vaksinasi campak rubella (MR) pada anak.

“Kami minta ke warga untuk siaga pada penyakit campak dan selekasnya melengkapi vaksinasi campak rubella (MR) anak, karena kini sedang terjadi kenaikan kasus campak di sejumlah wilayah di Jawa Timur,” terang Khofifah, Minggu (22/1/2023).

Menurut dia, kenaikan kasus campak ini karena berlangsungnya pengurangan lingkup imunisasi yang berarti saat wabah Covid-19 hingga mengakibatkan jumlahnya anak yang tidak memperoleh imunisasi teratur komplet.

“Kasus campak terjadi karena rendahnya lingkup imunisasi MR/MMR. Maka dari itu, ke orang-tua harus pastikan buah hatinya telah memperoleh lingkup vaksinasi yang komplet,” tegas dia.

Sementara Kepala Dinas Kesehatan Propinsi Jawa timur, dr. Erwin Astha memberi pesan ke warga, jika menjumpai tanda-tanda demam dan ruam atau bintik kemerahan, selekasnya membawa ke puskesmas atau sarana servis kesehatan paling dekat.

“Penyakit ini benar-benar gampang menyebar, bila diketemukan satu kasus, karena itu dapat menyebarkan 12-18 orang di sekelilingnya.

Tetapi, campak benar-benar gampang dihindari dengan imunisasi,” bebernya. “Minta ditegaskan semua anak-anak memperoleh 3x imunisasi campak, yakni di saat usia sembilan bulan, 18 bulan dan kelas 1 SD,” berharap dr Erwin.

Baca Juga  Kebakaran Disertai Ledakan di Laut Utara Paciran Lamongan, 2 Kapal Terbakar, 2 Tewas, dan 12 Orang Luka Parah

Ia lakukan beberapa usaha untuk mengontrol kasus campak di Jawa Timur. Misalkan lakukan pengiringan ke kabupaten/kota terimbas dimulai dari lakukan penyidikan pandemiologi, sampai memberi referensi penerapan Outbreak Tanggapan Immunization (ORI) atau pemberian tambahan imunisasi MR membuat perlindungan golongan masyarakat yang bisingo.

“Kami sediakan logistik berbentuk vaksin MR untuk penerapan Outbreak Tanggapan Immunization (ORI) di kabupaten/kota yang membutuhkan. Penangkalan meluasnya PD3I (Penyakit yang Bisa Dihindari dengan Imunisasi), Gubernur Jawa timur sudah keluarkan surat kesiagaan KLB PD3I di bulan Juli 2022,” ikat dr Erwin.