NGANJUK, MEMO – Pasca peristiwa pembunuhan sadis delapan hari yang lalu atau tepatnya pada Sabtu sore ( 19/10/2024) TKP Desa Ketandan ,Lengkong masih menyisakan duka mendalam.
Pukulan berat yang berujung trauma itu dirasakan janda beranak dua , Heni, yang tidak lain adalah wanita idaman hati sekaligus calon istri dari korban pembunuhan bernama Sujud asal dari kota tuak Tuban.
Yang membuat hati Heni teriris iris karena melihat calon suaminya meninggal dunia dalam kondisi mengenaskan. Sekujur tubuhnya bersimpah darah dengan luka bekas bacokan dan tusukan.
” Saya tidak menduga sebelumnya bisa terjadi seperti ini. Begitu cepatnya perpisahan ini,” ucap Heni dengan mata berkaca kaca.
Padahal masih kata Heni saat ditemui di rumahnya kalau acara resepsi pernikahannya dengan korban kurang satu hari setelah kejadian atau tepatnya pada hari Minggu ( 20/10/2024) .
Kenangan terakhir dengan korban seperti diceritakan Heni yaitu pesan singkat dari WhatsApp yang berisi kabar perjalanan dari Tuban menuju Lengkong sudah nyampek Ploso Jombang. Dan nanti sesampai di Lengkong minta dijemput.Pesan singkat itu dibalas oleh Heni untuk hati hati di jalan.
Tak diduga sebelumnya , permintaan korban untuk dijemput ternyata sebuah isyarat perpisahan untuk selama lamanya
. ” Saya benar benar menjemput jasadnya tanda pertemuan untuk terakhir kalinya, ” Isak tangis Heni saat diwawancarai sejumlah awak media di rumahnya didampingi Kades Ketandan,Saji pada hari Kamis ( 24/10/2024).
Yang lebih menyayat hati dikatakan Heni melihat, kesedihan kedua anaknya karena harus kehilangan calon orang tuanya.
” Meskipun hubungan saya dengan korban baru tiga bulan, tapi kedekatan beliau dengan anak saya seperti orang tuanya sendiri. Perhatiannya dengan anak saya lebih. Itu yang membuat anak saya terpukul hatinya,” papar Heni juga
Delapan hari sudah perpisahanyaHeni dengan korban, kini yang tersisa tinggal kenangan tanda cinta dari korban yaitu cincin yang melingkar di jari manis Heni.
” Cincin ini bukti tali kasih sayang saya dengan korban. Semoga di alam sana korban mendapatkan surgaNya,” do”a tulus dari Heni.
Sementara saat ditanya wartawan apa harapannya setelah Sutresno ( pelaku ) pembunuh calon suaminya ditangkap polisi. Dengan harapan besar kepada polisi agar pelaku dihukum seberat beratnya jangan sampai dikeluarkan dari penjara.
” Kalau keluar dari penjara bisa meresahkan masyarakat. Hukum harus ditegakkan seadil adilnya dan sejujur jujurnya,” harap Heni.
Ditempat terpisah disampaikan Kades Ketandan ,Saji , dengan peristiwa ini berpesan kepada masyarakat Ketandan untuk berhati hati saat menjalin asmara dengan seseorang. ” Kalau sudah ada yang punya jangan direbut, akhirnya kejadiannya seperti yang dialami sutresno harus berurusan dengan hukum. Ini bisa jadi cermin kita bersama.,” pesan Kades Saji . ( Adi)