Saat iutlah, dia melihat ayahnya sedang sakit dan tidak sadarkan diri dengan luka berdarah di bagian pipi sebelah kanan. Sedangkan di dekatnya terdapat senapan angin rakitan yang belum ada popornya berada di dekat kaki.
Mengetahui kejadian ini, TONI langsung membangunkan ibunya. Kejadian tersebut juga dilaporkan ke Polsek Wlingi Blitar. Pihak keluarga bersama dengan petugas dari Polsek Wlingi kemudian membawa ANDI ke RSUD Ngudi Waluyo Wlingi untuk mendapat perawatan.
Diduga, kakek berusia 68 tahuh itu memang ingin mengakhiri hidupnya dengan cara menembakkan senapan angin ke arah mukanya. Namun, karena senapan angin itu kurang memiliki daya tembus sebagaimana jenis tembakan yang dimiliki oleh orang tertentu, diapun tidak sampai mati. Kakek itu gagal mati ( dmr )