Direktur Utama Adakami, Bernardino Moningka Vega Jr., memberikan klarifikasi dan penjelasan terperinci mengenai berbagai isu kontroversial yang tengah menghampiri perusahaan ini. Dalam artikel ini, kita akan mengeksplorasi pandangannya tentang kasus nasabah yang mengakhiri hidupnya, teror orderan palsu dari layanan ojek online, serta tudingan mengenai bunga pinjaman yang tinggi.
Simak informasi terbaru ini untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik mengenai situasi yang sedang berkembang.
Klarifikasi CEO Bernardino Moningka Vega Jr. Tentang Kasus Nasabah Kontroversial
Direktur Utama Adakami, Bernardino Moningka Vega Jr., mengungkapkan pandangannya terhadap kontroversi yang telah muncul baru-baru ini. Dia juga menguraikan informasi terkait panggilan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Bernardino juga memberikan penjelasan mengenai masalah terkait debt collector yang telah menimbulkan kasus bunuh diri oleh salah seorang nasabah, adanya pesanan palsu dari layanan ojek online, serta bunga pinjaman yang tinggi.
Berikut ini adalah penjelasan lengkap mengenai berita viral yang terkait dengan Adakami yang disampaikan oleh Dino dalam konferensi pers:
- Kasus Nasabah Bunuh Diri Bernardino menjelaskan bahwa saat ini pihaknya sedang melakukan penyelidikan terkait kabar mengenai nasabah yang dilaporkan bunuh diri. Adakami juga berupaya menghubungi pemilik akun pertama yang menyebarkan informasi ini melalui media sosial.
Pihak Adakami juga mencoba mencari informasi dari data yang dimiliki oleh perusahaan berdasarkan laporan yang beredar. Namun, Dino mengungkapkan bahwa hingga saat ini belum ada informasi tambahan yang ditemukan. Dia juga menambahkan bahwa mereka tetap terbuka untuk menerima informasi tambahan terkait peristiwa ini.
“Kami belum menerima informasi tambahan saat ini. Kami akan menunggu informasi lebih lanjut dari pihak yang terlibat,” jelasnya.
Adakami vs. Teror Orderan Palsu: Tindakan Tegas dan Kepatuhan
- Pesanan Palsu dari Ojek Online Selain masalah bunuh diri, juga terdapat informasi bahwa nasabah dengan inisial K seringkali mendapat pesanan palsu melalui aplikasi pesan-antar makanan Gojek, Gofood.
Bernardino menegaskan bahwa Adakami tidak akan mentolerir tindakan debt collector yang melanggar prosedur operasional standar yang telah ditetapkan. Dia juga mengklarifikasi bahwa Adakami adalah perusahaan peminjam-peminjam peer-to-peer (P2P) yang berlisensi dan beroperasi di bawah pengawasan Asosiasi Fintech Pendanaan Indonesia (AFPI), dengan pedoman perilaku yang ketat.
Setiap laporan terkait penagihan yang dilakukan di luar ketentuan akan diminta untuk menyertakan bukti tambahan. Proses penyelesaian juga harus dilakukan dalam waktu lima hari.
“Kami memberikan waktu lima hari untuk menyelesaikan masalah dan melaporkan hasilnya,” ungkap Dino.
- Tingginya Tingkat Bunga Berita viral lainnya adalah terkait biaya tinggi yang dikenakan kepada nasabah. Terdapat laporan bahwa tingkat bunga yang dikenakan sangat tinggi.
“Kami selalu mematuhi himbauan OJK untuk menjaga tingkat bunga tetap sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan,” jelasnya.
Dia menjelaskan bahwa tingkat bunga juga terkait dengan jangka waktu pinjaman dan bergantung pada produk yang ditawarkan kepada nasabah.
Klarifikasi Direktur Adakami Terkait Kontroversi: Nasabah, Order Ojek Palsu, dan Bunga Tinggi
Terakhir, terkait dengan tudingan bunga pinjaman yang tinggi, Adakami menegaskan bahwa mereka selalu mematuhi peraturan OJK dan bahwa tingkat bunga yang dikenakan sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan. Tingkat bunga ini juga disesuaikan dengan jangka waktu pinjaman dan jenis produk yang ditawarkan kepada nasabah. Dengan demikian, Adakami berusaha untuk menjaga integritas dan transparansi dalam layanannya kepada nasabah.