Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geo�sika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengingatkan bahwa fenomena gempa akibat patahan multisegmen seperti di Turki pada awal Februari lalu berpotensi terjadi di Indonesia.
“Sesar yang memiliki kemiripan dengan sesar di Turki, yaitu sesar Cimandiri, sesar ini mempunyai potensi gempa kuat yang dipicu oleh aktivitas multisegmen sesar aktif di dalam zona sesar Cimandiri,” ujar dia dalam Rakornas Penanggulangan Bencana di Jakarta, Kamis.
Ia memaparkan di zona sesar Cimandiri itu, khususnya kota Pelabuhan Ratu dan Sukabumi, terdapat segmen Cimandiri, Nyalindung-Cibeber dan Rajamandala yang berarah timur laut-barat daya dan menerus ke teluk Pelabuhan Ratu.
“Zona sesar utama Cimandiri ini sangat berdekatan dengan jalur sesar Citarik dan sesar Cipamingkis yang semua merupakan jalur sesar aktif. Gempa kuat dapat terjadi saling picu di zona tektonik yang aktif dan kompleks semacam ini,” tuturnya.
Di wilayah lainnya, lanjut dia, juga segmen sesar Palu Koro di Sulawesi Tengah. Potensi gempa kuat yang dipicu oleh aktivitas multisegmen sesar aktif yang berdekatan atau bersinggungan dapat terjadi di zona sesar Palu Koro.
“Di zona ini terdapat segmen Palu, Saluki, Moa dan Kuleana yang berarah selatan-utara, menerus ke Teluk Palu,” kata Dwikorita.
Ia menambahkan zona segmen sesar utama Palu-Kuleana ini berdekatan dengan segmen sesar Palolo A dan Palolo B yang semua merupakan segmen sesar aktif.