Mas Dhito mengungkapkan, yang perlu dikembangkan, dari kerajinan tangan anyaman bambu,adalah menajemen keuangannya yang belum tercatat dengan baik. “Tadi saat ditanya kerajinan yang sudah jadi ternyata merupakan pesanan. Artinya permintaannya tinggi, jadi sebagai penjual atau pedagang harus mulai mencatat pengeluaran maupun pemasukan, “jelas mas Dhito.
Mas Dhito menjelaskan lebih lanjut, mengenai permasalahan bagi pelaku UMKM yang masih baru adalah manajemen keuangan yang belum tertata. Cabup Kediri tersebut, masih melakukan identifikasi setiap pelaku UMKM, yang nantinya bertujuan memberi pelatihan tepat sasaran. Diharapkan nantinya dengan adanya pelatihan para pelaku UMKM akan lebih sukses.