Jombang, Memo
Belasan warga Desa Gumulan Kecamatan Kesamben Jombang demo ke kantor desa setempat, Kamis (9/6/2022). Mereka kecewa ada pemotongan BLT (bantuan langsung tunai) minyak goreng (migpr). Pemotongan dilakukan dua kali. Pertama Rp100 ribu, kedua Rp25 ribu.
Sekitar 15 orang ini datang dengan membawa poster warna merah dengan bergagai tulisan bernama tunututan. Di antaranya, ‘Jare Pak Presiden Pejabat/Perangkat Motong BLT Harus Dipecat’, ‘Pelaku Pungli Wajib Diadili’, ‘Mudun Dewe Opo Didukno’, serta berbagai tuntutan lainnya.
Koordinator aksi, Ahmad Syahril mengatakan, demo tersebut dilakukan dengan tuntutan pencopotan dua perangkat desa yang diduga melakukan pungli. Hanya saja, mereka tidak bertemu dengan Pj Kades Gumulan Abdul Qodir dalam demo itu. Karena yang bersangkutan tidak ada di tempat. Padahal para pendemo sempat menunggu hingga dua jam.
“Kami minta dua perangkat desa segera dipecat. Karena telah melakukan pungli bantuan lasung tunai atau BLT minyak goreng. Demo ini merupakan kali kedua,” kata Ahmad Syahril ketika ditemui di kantor desa setempat.
Syahril menjelaskan, jumlah pemotongan tersebut bervariasi selama dua bulan (April-Mei). Bagi warga yang menerima bansos Rp300 ribu dipotong sebesar Rp25 ribu. Sedangkan yang menerima BLT Rp600 ribu disunat Rp100 ribu. “Yang meminta RT/RW atas suruhan perangkat desa,” ujarnya.