Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur diprediksi akan mengalami curah hujan tinggi meski sedang musim kemarau. Profesor Erma Yulihastin dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menyoroti potensi ini dan mendorong langkah mitigasi banjir segera diterapkan. Penajam Paser Utara, lokasi IKN, bahkan menunjukkan tanda-tanda musim kemarau yang menghilang, memperparah risiko banjir di wilayah tersebut.
Curah Hujan Tinggi di IKN Nusantara Selama Musim Kemarau
Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara yang terletak di Kalimantan Timur diperkirakan akan mengalami curah hujan yang tinggi meskipun sedang dalam musim kemarau. Oleh karena itu, langkah antisipasi terhadap banjir sangat dianjurkan.
Menurut Profesor Erma Yulihastin dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Kalimantan Timur, termasuk IKN, mengalami curah hujan tinggi selama musim kemarau. Bahkan, musim kemarau tampaknya menghilang di Penajam Paser Utara, tempat IKN berada. Hal ini disampaikan melalui unggahan di platform X pada hari Sabtu, 8 Juni. Ia juga menambahkan bahwa langkah mitigasi banjir harus sudah disiapkan karena bulan Agustus tinggal dua bulan lagi.
Saat ini, beberapa wilayah di Kalimantan mengalami curah hujan yang tinggi, menyebabkan banjir di berbagai daerah. Salah satu contohnya adalah 24 desa di Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan, yang mengalami banjir sejak hari Selasa, 4 Juni. Menurut Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), banjir tersebut berdampak pada 7.743 orang. Banjir dengan ketinggian antara 30 hingga 75 cm ini disebabkan oleh hujan deras yang berlangsung lama, sehingga menyebabkan meluapnya empat aliran sungai.