Kontroversi ini tidak hanya terbatas pada isu “contekan,” tetapi juga merambah ke masalah baterai listrik. Luhut membantah klaim Tom Lembong bahwa baterai mobil listrik Tesla pabrikan China sudah tidak menggunakan komponen nikel lagi dan telah beralih ke LFP.
Luhut menyatakan bahwa sebagian baterai Tesla di Shanghai masih menggunakan komponen berbasis nikel dari LG Korea Selatan.
Bahlil juga membantah klaim tersebut, menyebut bahwa industri otomotif global masih banyak yang menggunakan baterai berbasis Nickel Manganese Cobalt (NMC) untuk mobil listriknya, dengan performa jarak tempuh yang lebih baik daripada baterai berbasis LFP.
Kontroversi ini menciptakan ketegangan di tengah persaingan politik, dan saat ini belum ada tanggapan dari pihak Tom Lembong, Anies Baswedan, atau Cak Imin. Mereka dijadwalkan untuk kembali hadir dalam Debat Capres dan Cawapres pada 4 Februari 2024.
Pergulatan Politik dan Ketegangan Kontroversial: Konflik Pernyataan Antara Bahlil Lahadalia dan Thomas T. Lembong Dalam Konteks Investasi dan Baterai Tesla
Meskipun Thomas T. Lembong merespons dengan positif atas sorotan yang diberikan oleh Calon Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, konfrontasi semakin memanas ketika Menteri Investasi Bahlil Lahadalia menyoroti pentingnya eksekusi nyata dalam konteks investasi, bukan sekadar pidato.
Menko Maritim dan Investasi Luhut B. Panjaitan juga menegaskan bahwa pernyataan Lembong terkait “contekan” tidak pantas, sementara isu baterai Tesla semakin memperuncing pertentangan. Kontroversi ini menyoroti perbedaan pandangan dalam pelayanan kepada kepala negara.