Bahaya Tersembunyi! Anak-Anak Terjerumus ke Dalam Jerat Perjudian Online!

Bahaya Tersembunyi! Anak-Anak Terjerumus ke Dalam Jerat Perjudian Online!
Bahaya Tersembunyi! Anak-Anak Terjerumus ke Dalam Jerat Perjudian Online!

MEMO

Maraknya judi online yang mirip permainan berbahaya telah menjadi perhatian serius, terutama karena potensi bahaya bagi anak-anak. Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mencatat bahwa semakin banyak anak yang terjerumus dalam jaringan perjudian daring, sebuah tren yang beriringan dengan peningkatan popularitas judi online di kalangan masyarakat.

Bacaan Lainnya

Maraknya Judi Online dan Ancaman Terhadap Generasi Muda

Judi online yang menyerupai permainan berbahaya dapat menarik perhatian anak-anak. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk dapat mengidentifikasi perjudian yang menyamar sebagai permainan daring.

Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) telah mengungkapkan bahwa banyak anak yang terlibat dalam dunia perjudian online. Hal ini terjadi seiring dengan penyebaran perjudian online yang semakin merajalela di kalangan masyarakat.

Maraknya perjudian online tidak lepas dari kenyataan bahwa banyak anak-anak saat ini memiliki akses ke teknologi komunikasi yang terhubung dengan internet.

Komisioner KPAI Sub Klaster: Anak Korban Kejahatan Siber, Kawiyan, menjelaskan bahwa seperti dalam kasus pornografi, jika anak-anak menggunakan perangkat teknologi tanpa pengawasan dan tanpa didampingi dengan pola pikir yang positif, mereka dapat dengan mudah terjerumus ke dalam situs-situs perjudian online.

“Anak-anak memang rentan menjadi sasaran atau korban dari perjudian online,” katanya kepada CNBC Indonesia pada Kamis (21/9/2023).

Data yang diterima oleh KPAI hingga Agustus 2023 menunjukkan bahwa pengaduan terkait kejahatan siber berada di lima besar kasus yang menimpa anak-anak, berada di bawah kasus-kasus seperti kekerasan seksual, kekerasan fisik/psikis, korban kekerasan lainnya, dan anak-anak yang berhadapan dengan hukum.

“Phenomena ini harus dihentikan. Anak-anak perlu kembali kepada aktivitas yang sehat dan produktif,” tegasnya.

Lebih lanjut, menurut Kawiyan, orang tua dan guru di sekolah harus membimbing serta melakukan pengawasan yang ketat terhadap anak-anak dalam menggunakan perangkat teknologi.

Peran Orang Tua dan Masyarakat dalam Melindungi Anak dari Judi Online

Penggunaan perangkat dengan batasan waktu dan dengan pengawasan yang memadai harus dijadikan prinsip, dan perangkat tersebut sebaiknya digunakan untuk hal-hal yang bersifat positif, seperti mencari informasi yang mendukung pembelajaran atau kehidupan sehari-hari, serta hiburan yang memberikan manfaat bagi perkembangan anak.

Perbedaan antara permainan dan perjudian online memang tidak selalu mudah dikenali secara kasat mata. Namun, masyarakat dapat membedakannya berdasarkan kemampuan untuk menggunakan mata uang digital.

Pos terkait