MEMO – Cuaca ekstrem yang melanda Amerika Serikat telah merenggut nyawa sedikitnya sembilan orang, dengan delapan di antaranya berasal dari Negara Bagian Kentucky. Banjir besar akibat hujan lebat dan sungai yang meluap menutupi jalan-jalan, menyebabkan kerusakan parah di kawasan tersebut.
Gubernur Kentucky, Andy Beshear, mengungkapkan bahwa lebih dari seratus orang terpaksa diselamatkan dari banjir yang semakin meluas. Untuk menangani bencana ini, Presiden AS Donald Trump telah mengumumkan keadaan darurat bencana di negara bagian tersebut.
Menurut Beshear, sebagian besar korban tewas terjebak di dalam kendaraan mereka yang terhanyut oleh banjir bandang. Salah satu korban termasuk seorang ibu yang bersama anaknya yang berusia tujuh tahun. Mengingat situasi ini, Beshear meminta warga untuk tetap berada di dalam rumah demi keselamatan mereka. “Kami terus melakukan pencarian dan penyelamatan, mohon kerjasama dari semua pihak,” ujarnya, seperti yang dikutip oleh AP, Senin (17/2/2025).
Sejak badai pertama kali melanda Kentucky pada Sabtu (15/2/2025), lebih dari 1.000 orang telah berhasil diselamatkan. Selain itu, badai ini juga menyebabkan pemadaman listrik yang mempengaruhi sekitar 39 ribu rumah dan berpotensi memunculkan angin yang lebih kencang lagi.