“Yield obligasi tenor 10 tahun sudah naik ke kisaran 1,82 persen, yang tertinggi sejak Januari 2020,” sebutnya.
Menurutnya, kenaikan inflasi konsumen AS bulan Desember di 7 persen secara tahunan atau year on year memaksa Bank Sentral AS untuk mempercepat kebijakan pengetatan moneternya. “Pengetatan moneter akan mendorong penguatan dolar AS karena bank sentral menarik likuiditas dollar di pasar,” imbuhnya.
Sementara dari dalam negeri, lanjut Ariston, surplus neraca perdagangan bulan Desember tidak sesuai ekspektasi pasar. Surplus hanya sekitar USD 1 miliar, di bawah ekspektasi yang sebesar USD 3 miliar.[ad_2]