Luna-25 diluncurkan pada tanggal 11 Agustus dan diharapkan menjadi tonggak baru dalam eksplorasi ruang angkasa Rusia. Ini adalah misi Bulan Rusia pertama sejak Luna-24 pada tahun 1976 ketika Rusia masih menjadi bagian dari Uni Soviet.
Kegagalan Luna-25 merupakan pukulan bagi rencana Rusia untuk meluncurkan serangkaian misi ke Bulan dan berkolaborasi dengan China dalam pengembangan kru antariksa berbasis Bulan.
Roscosmos sebelumnya berencana untuk melanjutkan dengan misi pengorbit Bulan lainnya, Luna-26, dan kemudian dua misi pendaratan lainnya: Luna-27, yang akan mengirimkan rig pengeboran ke permukaan Bulan, serta Luna-28, sebuah misi pengumpulan sampel yang bertujuan untuk mengirimkan material dari daerah kutub Bulan kembali ke Bumi.
Gagalnya Misi Luna-25: Rusia Tetap Bersemangat Menuju Bulan Meski Terhambat
Gagalnya misi Luna-25 merupakan pukulan telak bagi rencana Rusia dalam menerbangkan serangkaian misi ke Bulan dan upayanya untuk mengembangkan kolaborasi dengan China dalam pengembangan kru antariksa berbasis Bulan.
Meskipun demikian, Roscosmos memiliki rencana untuk melanjutkan eksplorasi Bulan dengan misi-misi berikutnya seperti Luna-26, Luna-27, dan Luna-28. Gagalnya Luna-25 menjadi pelajaran berharga bagi Rusia tentang pentingnya menjaga keahlian dan pengalaman dalam eksplorasi ruang angkasa.
Dalam menghadapi tantangan ini, Rusia tetap bersemangat dan berkomitmen untuk terus bersaing dalam perlombaan menuju Bulan.