Goldenberg mengatakan, “Sering kali, disinformasi dan ajakan kekerasan dalam bahasa Inggris diberikan prioritas untuk dihapus, sementara dalam bahasa Arab sering diabaikan.” Ia juga menambahkan, “Banyak video dan foto yang diambil dari konflik sebelumnya kadang-kadang dikaitkan dengan konflik yang lebih baru.”
Tidak hanya itu, video propaganda yang dibuat oleh Hamas juga banyak beredar di platform X. Meskipun beberapa media sosial telah menghapusnya, termasuk Twitter, akun-akun terkait masih sulit dihapus dengan cepat tanpa kehadiran tim khusus yang menanganinya.
“Elon Musk telah menghilangkan salah satu komponen terbaik dari Twitter, yaitu kemampuan untuk mengumpulkan data yang akurat dan dapat dipercaya secara real-time saat terjadi krisis,” kata Paul Bernal, seorang Profesor Hukum IT di University of East Anglia, Inggris.
Elon Musk dan Tantangan Penanganan Disinformasi di Era ‘X’: Dampak Terhadap Konflik Hamas-Israel di Media Sosial
Dalam kesimpulan, pengaruh Elon Musk terhadap platform X telah mengubah cara penanganan disinformasi di media sosial. Dalam situasi konflik yang sensitif seperti konflik Hamas-Israel, hal ini dapat memperburuk ketegangan dan kesulitan untuk memperoleh informasi yang akurat.
Masyarakat harus tetap waspada terhadap konten yang mereka konsumsi dan berusaha untuk memverifikasi kebenaran informasi dalam situasi-situasi yang penuh ketidakpastian.
