Ini Alasan Elon Musk Mengubah Twitter Jadi X, Memengaruhi Konflik Israel!

Ini Alasan Elon Musk Mengubah Twitter Jadi X, Memengaruhi Konflik Israel!
Ini Alasan Elon Musk Mengubah Twitter Jadi X, Memengaruhi Konflik Israel!

MEMO

Ketika konflik antara Hamas dan Israel mencuat di media sosial, platform X (sebelumnya dikenal sebagai Twitter) menjadi pusat perhatian. Namun, keputusan-keputusan strategis yang diambil setelah perubahan kepemimpinan oleh Elon Musk telah mengubah dinamika penanganan disinformasi dan informasi yang akurat di platform tersebut. Inilah dampaknya terhadap konflik berdarah yang tengah berlangsung, sebagaimana diuraikan dalam artikel ini.

Bacaan Lainnya

Peran Kontroversial Elon Musk dalam Penanganan Disinformasi di Platform X

Sejak konflik antara Hamas dan Israel meletus pada akhir pekan lalu, banyak konten yang terkait dengan peristiwa berdarah tersebut bertebaran di media sosial. Di platform X (sebelumnya dikenal sebagai Twitter), banyak video yang menampilkan aksi penculikan dan operasi militer yang dilakukan oleh kedua belah pihak. Akan tetapi, tidak semua konten tersebut mencerminkan situasi sebenarnya di lapangan.

Akibatnya, konten-konten palsu atau hoaks semacam ini malah memperkeruh konflik karena memicu reaksi kebencian dari masyarakat. Salah satunya, menurut laporan dari CNBC International, ada sebuah video yang mengklaim menunjukkan serangan angkatan udara Israel terhadap Hamas di Gaza. Video ini menjadi viral di platform X dan banyak diunggah kembali oleh pengguna.

Meskipun tim X telah mengidentifikasi video tersebut sebagai ‘konten menyesatkan,’ video serupa masih bisa ditemukan di platform milik Elon Musk tersebut.

Dapat dikatakan bahwa X belum sepenuhnya efektif dalam mengevaluasi konten-konten yang tersebar di platformnya. Akibatnya, pengguna kesulitan dalam mencari informasi yang akurat mengenai perkembangan terkini konflik antara Hamas dan Israel di Gaza.

Masalah ini menjadi sorotan, terutama setelah NBC News melaporkan bahwa X telah mengurangi jumlah anggota tim yang bertugas menghapus disinformasi dan menjaga integritas platform menjelang pemilihan umum.

Sebentar sebelum Hamas melancarkan serangan tiba-tiba terhadap Israel, X juga menghapus headline berita dari tautan eksternal yang terdapat di platform tersebut. Hal ini menyulitkan organisasi media kredibel dalam menyampaikan informasi kepada khalayak di Twitter pada Selasa, 10 Oktober 2023.

Bagaimana Kebijakan Baru di X Memengaruhi Persebaran Hoaks dalam Konflik Hamas-Israel

Sebelum akuisisi Twitter oleh Elon Musk, perusahaan ini berkomitmen untuk mempekerjakan tim khusus untuk melawan disinformasi dan konten menyesatkan di platformnya. Namun, setelah perubahan nama menjadi X di bawah kepemimpinan Musk, prioritasnya beralih untuk meminimalkan penyensoran konten dan memberikan ruang ekspresi yang lebih besar kepada semua pengguna.

Menurut analis dari Network Contagion Research Institute, Alex Goldenberg, Twitter sebenarnya sudah lama menghadapi kesulitan dalam memerangi disinformasi, bahkan sebelum diakuisisi oleh Musk. Menurut penelitiannya, konten berbahasa asing (non-Inggris) yang mengandung disinformasi sering luput dari perhatian tim manajemen Twitter.

Pos terkait