Kediri Memo.co.id
Dampak ambrolnya jembatan yang menghubungkan Kabupaten Kediri dan Kabupaten Tulungagung , membuat warga Kecamatan Mojo mengeluh jika akan pergi ke wilayah Tulungagung. Seperti halnya Nuryanto salah satu warga Mojo yang mengeluh jika hendak ke tempat saudaranya di Tulungagung harus memutar sejauh 3 kilometer.
Jalan alternatif tersebut merupakan jalan Dusun Tambak Desa Ngadi Kecamatan Mojo Kabupaten Kediri. Jalan itu selain sempit, juga rusak parah. Sehingga, warga yang melalui jalur tersebut enggan melintas.
Nuryanto juga berharap pada Pemerintah Kabupaten Kediri, jembatan Ngadi harus segera dilakukan perbaikan. Hal yang sama juga diungkapkan Haris warga Mojo. Haris, harus mengeluarkan biaya perjalanan lebih. Haris, yang biasa berjualan dipasar Karangrejo Tulungagung tersebut, merasa rugi dengan transport yang harus dikeluarkan berlebih.
Gara gara jembatan ambruk, jalur Kediri-Tulungagung lumpuh total. Jalur yang menghubungkan kedua kota di Desa Ngadi Mojo Kediri itu ambruk akibat hujan deras yang mengguyur Kediri dan sekitarnya, sejak beberapa hari lalu.
Kepala Desa Ngadi, Basuki Eko Margono menjelasakan, putusnya jembatan itu dikarenakan sungai yang meluap dan membawa material pohon serta lumpur dari lereng gunung Wilis. Akibatnya, pondasi jembatan tergerus dan ambruk. ” Akses jalan menuju ke arah Tulungagung dan sebaliknya lumpuh,” katanya.
Imbas dari terputusnya akses dari jembatan tersebut, pengguna jalan yang menuju Tulungagung dan Kediri harus berbalik arah menggunakan jalur utama. Mereka harus menempuh jarak sekitar 15 kilometer. (eko)