Pusing pusing. Ini keluhan Peltu Edy Tansil. Pekerjaaannya sebagai petugas keamanan berdinas di Surabayta, tiap hari harus pulang pergi, Surabaya – Jember PP. Karena rutinitas itulah, tiap nyampai di rumah, dia pasti merasa kecapekan.
Demikian juga istrinya, meskipun setia nunggu di rumah, tapi tampanya ada batasnya. Tiap kali minta dibelai, suaminya pasti mengeluh sudah capek. Akibatnya, istripun juga mengeluh. Pusing, pusing… Keduanya sama sama mengeluh pusing lantaran hasrat biologisnya tak tersalurkan secara normal. Akhirnya kesabaran istri Peltu Edy Tansil itu mencapai titik kulminasi.
Dia berpikir lebih baik menjanda dari pada seperti janda. Habis, tiap malam tidak pernah diraba apalagi dimanja. Langkah yang ditempuh istri Peltu Edy Tansil itu tidak salah. Pasalnya, berkali kali minta jatah pada suaminya pasti mendapat jawaban capek. BIla dipaksa tanding di tengah malam, yang didapatkan ada kalah sebelum bertanding.