MEMO – Jepang bersiap menghadapi hujan salju lebat dalam beberapa hari ke depan setelah lebih dari dua minggu dilanda badai salju intens. Badan Meteorologi Jepang (JMA) mengeluarkan peringatan resmi pada Senin (24/2/2025), mengimbau masyarakat untuk berhati-hati terhadap risiko longsoran salju, jalanan yang menjadi licin, hingga pipa air yang membeku.
Wilayah yang berbatasan langsung dengan Laut Jepang memang dikenal sebagai daerah dengan curah hujan salju tinggi, menjadikannya destinasi favorit bagi wisatawan, terutama pecinta olahraga musim dingin. Namun, beberapa kota mencatat rekor ketebalan salju bulan ini, yang menyebabkan gangguan aktivitas, kecelakaan, hingga korban jiwa.
JMA memperkirakan bahwa beberapa prefektur, seperti Niigata, Ishikawa, Nagano, Hiroshima, dan Shimane, akan mengalami hujan salju yang lebih deras. Berdasarkan data terbaru, Kota Aomori mencatat ketebalan salju hingga 5 meter, sementara Uonuma di Niigata mencapai 3,81 meter, dan Tadami di Prefektur Fukushima tertutup salju setinggi 3,13 meter.
Salju tebal ini berpotensi menimbulkan berbagai dampak, mulai dari keterlambatan transportasi umum, gangguan penerbangan, hingga terganggunya perjalanan kereta api. Otoritas setempat telah menyarankan pengemudi untuk menggunakan rantai ban guna mencegah kecelakaan akibat jalanan yang licin.
Selain itu, wisatawan yang berkunjung ke resor ski diminta tetap berhati-hati dan mengikuti panduan keselamatan. Tim penyelamat juga telah disiagakan untuk menghadapi kemungkinan bencana akibat salju tebal, termasuk potensi runtuhnya atap bangunan dan pemadaman listrik di beberapa wilayah.