Kediri, Memo
Dinas Lingkungan Hidup Kebersihan dan Pertamanan (DLHKP) Kota Kediri, Gelar Lomba Mewarnai bertajuk World Clean Up Day. Lomba mewarnai ini diikuti oleh siswa TK dan PAUD. Peserta dari seluruh TK Paud se-kota Kediri kurang lebih 250 anak beserta guru pendamping, bertempat di Hutan Joyoboyo, Kamis (21/11) pagi.
Dalam sambutannya PJ Walikota Kediri Zanariah mengatakan, tahun lalu sebagai bentuk peringatan World Clean Up Day atau hari bersih-bersih sedunia, Pemerintah Kota Kediri bersama komunitas peduli lingkungan, siswa sekolah, dan paguyuban pedagang melakukan aksi bersih-bersih di Kawasan Hutan Joyoboyo.
“Tahun ini dengan lokasi yang sama kita membuat konsep berbeda, Yakni mengajak anak-anak TK PAUD se-Kota Kediri untuk bersama memperingati World Clean Up Day melalui lomba mewarnai,” kata Zanariah.
Selanjutnya, Pj Wali Kota Kediri menjelaskan konsep ini disajikan untuk mengenalkan anak-anak pada lingkungan hidup sejak dini. Baik betapa nyamannya menikmati udara segar di antara pohon rindang, serunya bermain di luar ruangan, bahkan mengetahui aneka ragam tumbuhan.
“Sekaligus juga mengenalkan pada mereka betapa pentingnya menjaga kebersihan lingkungan serta bijak dalam mengelola sampah,” ungkapnya.
Teruntuk para kepala sekolah dan guru TK PAUD, saya minta Bapak Ibu memberikan wawasan terkait pendidikan lingkungan hidup secara sederhana pada anak-anak usia dini.
“Baik terkait bijak menggunakan plastik, membuang sampah, hemat air dan lain-lain. Sehingga harapan ke depan dapat terbentuk karakter peduli lingkungan pada anak-anak dan membuat mereka lebih mudah tergerak dalam berbagai kelestarian alam,” jelasnya.
“Selamat mengikuti lomba mewarnai nikmati suasana di luar kelas ini dengan bahagia dan bertemu banyak teman dari sekolah lain,” selanjutnya Zanariah menegaskan.
“Ibu berpesan kalian harus menjaga kebersihan lingkungan dimanapun kalian berada dengan selalu buang sampah di tempat sampah. Kalau melihat ada sampah yang tertinggal bisa diambil dan dibuang di tempat sampah,” Pungkas Pj Walikota Kediri Zanariah.
Disisi lain, Imam Muttakin Kepala Dinas DLHKP menerangkan, kita menggunakan metode ini agar mereka berkreasi terhadap bagaimana mereka menggambarkan lingkungan di sekitarnya, mempersepsikan lingkungan di sekitar mereka saat ini.
“Supaya mereka nanti sampai dewasa akan tetap terngiang bahwa lingkungan yang bersih itu nyaman untuk mereka dan enak untuk tempat tinggal mereka,” bebernya
“Serta saat ini kita siapkan piala dan juga ada sertifikat untuk semuanya yang sudah mengikuti ini kita ada sertifikat kemudian ada piala untuk yang nanti menjadi pemenang pertama dan juga ada beberapa alat sekolah,” Imam menjelaskan terkait reward lomba.
Sekedar diketahui, untuk kesadaran masyarakat saat ini sebenarnya masih kurang, khususnya untuk di daerah perkotaan, (kec. Pesantern, Kec. Kota, Kec. Mojoroto – red).
“Baik itu dari kesadaran warga untuk membuang sampah di tempatnya bahkan untuk pemilahan maupun pengolahan, itu juga masih sangat kurang, itulah sebabnya saat ini kita masih saja menerima buangan sampah kurang lebih antara 100 sampai 150 ton per hari,”tegasnya.
Selanjutnya Imam berharap, nanti kedepannya masyarakat mengerti bahwa saat ini Kota Kediri kurang sadar sampah.
“Agar warga itu sadar dan mulai mengelola sampah dengan bijak, menurut arahan dari ibu PJ, supaya kedepannya sudah mulai diberlakukan sangsi terhadap masyarakat yang mulai melanggar, berupa sangsi sosial ataupun sangsi administrasi,” terangnya
Imam menerangkan, sebenarnya kita sudah ada Perda terkait dengan sampah ini tapi selama ini untuk penindakan ataupun sanksinya kita belum pernah melaksanakan.
“Untuk itu kedepannya kita akan berkoordinasi dengan jajaran satpol PP Dan juga instansi terkait.” Tutup imam Muttakin.
Turut hadir, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Ferry Djatmiko, Kepala DLHKP Imam Muttakin, Kepala Dinas Pendidikan Anang Kurniawan, Camat se-Kota Kediri, Kepala TK dan PAUD se-Kota Kediri. (Hamzah)